5 Tokoh Politik dan Militer Asal Purwakarta yang Mengukir Sejarah Indonesia

5 Tokoh Politik dan Militer Asal Purwakarta yang Mengukir Sejarah Indonesia
Lima tokoh besar asal Purwakarta berperan penting di politik, hukum, dan militer Indonesia. Mereka membuktikan bahwa Purwakarta adalah tanah yang melahirkan pemimpin berpengaruh.
0 Komentar

Ade Komarudin

Ade Komarudin lahir di Purwakarta pada 20 Mei 1965. Saat menempuh pendidikan di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (kini UIN), ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan mulai menapaki jalan politik.

Ia terpilih menjadi anggota DPR RI pada 1997 dari Partai Golkar, mengawali karier panjang di parlemen yang berlangsung beberapa periode. Posisi strategis seperti Ketua Fraksi Partai Golkar dan Ketua Komisi VI DPR RI pernah ia emban.

Tahun 2016 menjadi puncak kariernya ketika ia dipercaya menjabat Ketua DPR RI. Meskipun masa jabatannya berakhir di tahun yang sama akibat dinamika internal partai, kiprahnya menunjukkan konsistensi dalam memperjuangkan aspirasi rakyat. Hingga kini, namanya tetap dikenal sebagai politisi senior dengan pengalaman legislatif yang panjang.

Baca Juga:Pernah Dengar Nama Djerman Prawirawinata?Iaadalah seorang pejuang Purwakarta yang Jarang Dikenal OrangKusumah Atmadja, Putra Purwakarta yang Belajar di Leiden hingga Menjadi Ketua Mahkamah Agung Pertama RI

Mayjen TNI (Purn.) Drs. H. Satibi Darwis

Satibi Darwis lahir di Purwakarta pada 27 April 1926. Menempuh pendidikan militer di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad), ia dikenal sebagai perwira dengan kemampuan strategis yang mumpuni.

Pada 1970–1973, ia menjabat sebagai Panglima Kodam VI/Siliwangi, memegang kendali keamanan Jawa Barat pada masa yang penuh dinamika.

Setelah menutup karier militernya, ia terjun ke pemerintahan sipil dan diangkat menjadi Gubernur Jambi pada 1974–1979.

Fokusnya pada pembangunan infrastruktur dan sektor pertanian membawa kemajuan signifikan bagi Jambi. Peningkatan jalan, fasilitas umum, dan dukungan terhadap produktivitas pertanian menjadi jejak nyata yang ia tinggalkan.

Satibi Darwis wafat di Jakarta pada 9 Mei 2009 dalam usia 83 tahun, diiringi penghormatan sebagai figur militer dan birokrat yang berintegritas.

Komjen Pol (Purn.) Nanan Soekarna

Nanan Soekarna lahir di Purwakarta pada 30 Juli 1955. Lulus dari Akademi Kepolisian pada 1978 dengan predikat terbaik dan penghargaan Adhi Makayasa, ia memulai karier di institusi Polri dengan reputasi gemilang.

Berbagai posisi penting pernah ia duduki, termasuk Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri dan Inspektur Pengawasan Umum Polri.

Baca Juga:SMSI, Aliansi Ormas Bekasi dan Brimob Bagikan 2 Ribu Bendera Merah Putih untuk Pengendara JalanKenalan Sama RS Mandaya Karawang, Rumah Sakit Modern yang Nyaman dan Profesional yang Bikin Kamu Betah

Puncaknya, ia menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) pada 2011–2013.

Dikenal tegas dan berintegritas, Nanan Soekarna menjadi panutan bagi generasi muda kepolisian. Kiprahnya menunjukkan bahwa dedikasi, disiplin, dan komitmen terhadap aturan adalah kunci meraih kepercayaan di tingkat tertinggi.

0 Komentar