kbeonline.id – Persija Jakarta memasuki musim BRI Super League 2025-2026 dengan optimisme tinggi. Klub berjuluk Macan Kemayoran itu membawa ambisi besar untuk kembali berjaya, apalagi setelah mendapat “suntikan” dukungan finansial dari pemerintah melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Bagi Persija, kondisi ini menjadi titik balik setelah dalam beberapa musim terakhir kerap menghadapi masalah keuangan. Dukungan finansial yang stabil diharapkan memberi keleluasaan bagi manajemen dalam membangun tim yang lebih kompetitif, baik dari segi perekrutan pemain maupun kelengkapan fasilitas latihan.
Di Liga 1 2024-2025, Persija sempat menunjukkan awal menjanjikan dengan tiga laga tanpa kekalahan. Namun, performa mereka menurun tajam hingga terpuruk ke peringkat ke-11. Perlahan, tim kembali bangkit dan bahkan masuk persaingan papan atas, sempat mencicipi posisi kedua klasemen. Sayangnya, penurunan performa menjelang akhir musim membuat mereka finis di posisi ketujuh dengan 14 kemenangan, 9 hasil imbang, dan 11 kekalahan.
Baca Juga:Dalberto Hattrick! Arema Bungkam PSBS 4-1 di KanjuruhanBali United vs Persik Berakhir 1-1, Gol Telat Kopitovic Gagalkan Kemenangan Macan Putih
Perubahan besar terjadi di kursi pelatih. Carlos Pena didepak sebelum musim berakhir, dengan Ricky Nelson mengambil alih di empat laga terakhir. Kini, tongkat estafet kepelatihan dipegang oleh mantan pelatih Madura United, Mauricio Souza, yang diharapkan mampu membawa identitas permainan baru bagi Persija.
Di bawah mistar, Persija masih mengandalkan Carlos Eduardo dan Andritany Ardhiyasa, dua nama yang berpengalaman menjaga gawang.
Lini belakang dipimpin kapten Rizky Ridho, didukung Rio Fahmi dan Hansamu Yama. Persija juga mendatangkan tambahan kekuatan seperti Jordi Amat (naturalisasi), Alan Cardoso, dan Thales Lira, serta memulangkan Alfriyanto Nico.
Di lini tengah, tiga pemain asing baru menjadi amunisi utama: Van Basty Sousa, Fabio Calonego, dan Gustavo Franca, yang akan berkolaborasi dengan gelandang lokal seperti Rayhan Hannan dan Hanif Sjahbandi.
Sektor serangan Persija terlihat menjanjikan. Sayap mereka diisi nama-nama cepat seperti Ryo Matsumura, Witan Sulaeman, Zahaby Gholy, dan Dony Tri Pamungkas. Sementara itu, lini depan semakin tajam dengan kehadiran striker asing Gustavo Almeida, pemain baru Allano Lima, dan rekrutan lokal Eksel Runtukahu serta Maxwell Souza.
Dengan dukungan finansial yang kuat dan skuad yang dalam, Persija diyakini mampu bersaing di papan atas dan bahkan menjadi kandidat juara. Kedalaman tim menjadi modal penting untuk mengantisipasi badai cedera maupun panggilan pemain ke tim nasional.