KBEonline.id – Setiap kali bulan Agustus tiba, suasana di seluruh pelosok negeri berubah menjadi lebih semarak. Bendera merah putih berkibar di setiap sudut, jalan-jalan dipenuhi hiasan, dan suara riuh tawa warga terdengar di mana-mana. Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia memang selalu membawa rasa hangat, bukan hanya karena semangat nasionalisme, tetapi juga karena tradisi lomba 17-an yang tak pernah absen.
Di banyak daerah, lomba-lomba populer seperti balap karung, makan kerupuk, atau tarik tambang sudah menjadi bagian tak terpisahkan. Namun, di luar itu, setiap provinsi memiliki tradisi uniknya sendiri.
Ada lomba yang lahir dari kebiasaan masyarakat pesisir, ada yang terinspirasi dari sejarah, bahkan ada yang sarat makna filosofis. Cerita-cerita ini bukan sekadar tentang menang atau kalah. Di balik setiap perlombaan, ada kisah tentang perjuangan, gotong royong, dan identitas budaya yang terus dijaga turun-temurun.
Baca Juga:Aman Gak Sih Lomba Panjat Pinang di 17-an? Simak Fakta dan Tipsnya!Gubernur Lutfhi: Pidato Kenegaraan Presiden Memacu Motivasi Pemprov Jawa Tengah untuk Percepat Pembangunan
Mari kita jelajahi 13 lomba khas 17 Agustus dari berbagai provinsi di Indonesia yang memiliki pesona dan nilai unik masing-masing.
1. Pacu Kude – Aceh
Di dataran tinggi Gayo, derap kuda dan sorak penonton menjadi pemandangan khas saat perayaan kemerdekaan. Pacu Kude, pacuan kuda tradisional tanpa pelana, menguji keberanian para joki yang sebagian besar masih berusia muda. Hanya berpegangan pada surai atau tali di leher kuda, mereka memacu hewan tunggangan sejauh lebih dari satu kilometer. Tradisi ini sudah ada sejak zaman kolonial dan melambangkan semangat pantang menyerah masyarakat Aceh.
2. Pacu Jawi – Sumatera Barat
Jika di Gayo ada Pacu Kude, di tanah Minangkabau ada Pacu Jawi. Bukan kuda yang dilombakan, melainkan sapi. Joki berdiri di belakang dua ekor sapi yang berlari di sawah berlumpur, sambil berpegangan pada bajak kayu. Lumpur yang muncrat ke segala arah menjadi bagian dari keseruan. Lomba ini awalnya adalah hiburan setelah musim panen, kini menjadi atraksi budaya yang mendunia.
3. Lomba Perahu Bidar – Sumatera Selatan
Sungai Musi menjadi saksi kemeriahan lomba Perahu Bidar setiap Agustus. Perahu panjang yang dihiasi motif khas Palembang didayung oleh puluhan orang dengan irama yang kompak. Lomba ini bukan hanya adu kecepatan, tetapi juga simbol persatuan. Semangat mendayung bersama menjadi cerminan kerja sama yang dibutuhkan dalam perjuangan kemerdekaan.