Mengungkap Motif Pembunuhan Dea Permata oleh Pembantu Kepercayaannya, Gelagat Aneh Ade Mulyana

Almarhum Dea Permata
Almarhum Dea Permata. Ist
0 Komentar

“Saya enggak tau motifnya apa, kalau suka sama istri saya, kenapa enggak saya yang dibunuhnya. Mudah-mudahan polisi bisa mengungkapnya,” Pungkasnya.

‘Jangan lupa makan’. Kalimat itu jadi pesan terakhir yang disampaikan Dea Permata Kharisma (27) kepada suaminya Fery Riyana (38) sebelum tewas dihabisi asisten rumah tangganya Ade Mulyana (26).Pada Selasa (12/8) pagi sekitar pukul 10.00 WIB, Fery yang tengah bekerja tak pernah terpikirkan akan mengalami mimpi buruk.

Meski berjarak 8 kilometer dari kantor dan rumahnya, Fery masih tetap berkomunikasi melalui ponselnya. Namun, Fery merasa janggal saat pesannya tak lagi berbalas.

Baca Juga:2.000 Penerima Bansos di Brebes Keluar dari Jerat Kemiskinan, Mulai Sekarang Siap Hidup MandiriPraxiSurvey: Harganya Memang Masih Mahal, Tapi Pengguna Mobil Listrik Prioritaskan Faktor Jangka Panjang

“Jam 11an istri itu apa ngasih tahu mau beli makan siang. Itu masih sama pelaku. Fine-fine aja. ‘Hujan nggak di bawah? Aku tanya, ‘Hujan gede’ (jawab Dea) Dan nggak lama nanya, ‘Udah makan belum?’ belum masih kerja (jawab Fery). Ya udah jangan lupa makan. Itu dari istri. Itu chat terakhir. Dan hujan gede di bawah. Dan itu kayaknya sedang dieksekusi oleh pelaku, enggak ada kabar lagi pokoknya dari situ,” ujar Fery ditemui di rumah mertuanya.

Sekitar pukul 13.30 WIB, Ade Mulyana tiba-tiba mendatangi Fery di tempat kerjanya. Saat itu, kata Fery, Ade menunjukkan wajah kepanikan dan memberitahu Dea sedang dikepung di dalam rumah. Fery lantar menginformasikan ke grup RW.

“Ayo Mas, cepat-cepat. Sambil gemetar biasalah (kayaknya akting), awalnya enggak curiga. Nah, ketika lagi di perjalanan, saya tanya, gimana deh kronologinya? dia bilang Ada mau mobil putih, plat nomornya B1070 tiga orang turun ke bawah, satu (kecurigaan) sampai ingat gini plat nomornya,” tuturnya.

“Terus lu ngapain keluar? Kok bisa ninggalin Mbak Dea bukan diam di rumah? Disuruh Mbak Dea, “Mas beli susu. Dua (kejanggalan) karena istri saya Enggak suka minum susu, kalo kopo iya doyan,” katanya menambahkan.

Fery pun merasa janggal dengan sikap Ade. Terlebih saat tiba di rumah, Ade menyebut jika kunci hilang dan menyarankan menggunakakn kunci yang disatukan dengan gantungan kunci motor.

“Oke kunci itu janggal juga, kemudian aneh istri saya gak keluar, biasanya mendengar bunyi atau saya pulang pasti buka gordeng dulu sebelum buka pintu, ini gak ada sama sekali, pikiran udah mulai panik,” imbuh Fery

0 Komentar