Mengungkap Motif Pembunuhan Dea Permata oleh Pembantu Kepercayaannya, Gelagat Aneh Ade Mulyana

Almarhum Dea Permata
Almarhum Dea Permata. Ist
0 Komentar

Saat memasuki ruangan, Fery melihat istrinya sudah tergeletak di bawah dengan bersimbah darah. Tubuhnya di tutup kain dan wajahnya sudah alami luka.

“Ade (pelaku) gak masuk rumah tuh, dia malah guling-guling di depan saat tahu istri saya meninggal, dia pukul-pukul kepalanya sendiri kayak stres gitu,” ungkap Fery.

Kejanggalan selanjutnya melihat kondisi CCTV yang kabelnya di cabul dari dalam rumah. Sehingga kondisi CCTV, ia juga memastikan tidak ada pintu atau jendela yang terbuka.

Baca Juga:2.000 Penerima Bansos di Brebes Keluar dari Jerat Kemiskinan, Mulai Sekarang Siap Hidup MandiriPraxiSurvey: Harganya Memang Masih Mahal, Tapi Pengguna Mobil Listrik Prioritaskan Faktor Jangka Panjang

“Aneh kan, kejanggalan ke lima. CCTV kabelnya gak nyambung ke listrik, pintu semua tertutup, wah ini orang dalam kata saya teh. Terus saya melihat di lantai ada jejak kaki yang ada darahnya. Istri saya kakinya kecil nah itu jejaknya besar, kaki yang besar itu ya Ade,” bebernya.

Fery tetap tenang saat situasi panik. Dia menjaga Ade Mulyana agar tetap dalam pengawasannya karena saat itu ia sudah mencurigai ada sangkut-pautnya dengan dia.

“Polisi datang, dan saya di tanya curiga ke siapa, saya jawab ke Ade, ke Fadel dan istri fadel. Ade karena kejanggalan, Fadel karena curiga yang cerita ancaman itu Fadel dan istrinya, saya langsung di bawa akenpolres dan baru boleh pulang jam 4 subuh,” pungkasnya. ***

0 Komentar