KBEonline.id – Penggemar JRPG klasik kini punya pilihan baru untuk koleksi mereka. Engram Interactive bekerja sama dengan indie.io resmi merilis Fractured Core di platform Steam. Game ini menggabungkan nuansa JRPG turn-based klasik dengan latar dunia cyberpunk yang penuh intrik politik, kekuatan korporasi, dan bahaya di setiap sudut kota futuristik.
Premis Cerita dan Latar Dunia
Dalam Fractured Core, pemain berperan sebagai Michael Jones, seorang prajurit baru di perusahaan militer swasta Athena. Sebagai pemimpin regu yang baru dibentuk, Michael harus menjalani beragam misi berbahaya di bawah arahan komandan veteran Athena. Tugasnya beragam—mulai dari mengamankan target prioritas tinggi, menghentikan kebocoran senjata biologis, menutupi skandal perusahaan, hingga mengungkap konspirasi mega-corporate.
Latar dunia game ini mengambil inspirasi cyberpunk yang unik, berlokasi di Eropa, dimulai dari Jerman hingga Italia. Kota-kota tampil elegan dan terawat, namun menyembunyikan realita kelam: eksploitasi manusia dan kekejaman industri militer swasta.
Gameplay Turn-Based yang Ditingkatkan
Baca Juga:Bintang Hollywood Channing Tatum dan Rebecca Wang Main di Demon Slayer: Infinity CastleGila! Total Penjualan Konsol & Handheld Nintendo Tembus 860 Juta Unit
Sistem pertarungan Fractured Core mengusung model turn-based khas JRPG klasik, dipoles dengan mekanik modern yang kompleks namun tetap mudah dipelajari. Pemain dapat mengkustomisasi penuh setiap anggota regu—mulai dari senjata, pakaian, aksesori, hingga chip dan attachment yang mempengaruhi performa di medan tempur.
Setiap karakter juga memiliki special skill dan item yang dapat digunakan dalam pertempuran. Selain itu, prajurit berbakat bisa memanfaatkan kekuatan psionic dari enam elemen—Fire, Water, Earth, Wind, Light, dan Dark—untuk mengendalikan jalannya pertarungan. Namun, musuh juga memiliki kekuatan setara, sehingga strategi, analisis situasi, dan pengalaman bertarung menjadi kunci kemenangan.
Musuh yang dihadapi beragam: mulai dari preman bayaran, zombie hasil eksperimen gagal, hingga robot tempur canggih milik korporasi saingan—semuanya dibangun dengan sistem karakter yang sama seperti tim pemain.
Perspektif Baru dalam Tema Cyberpunk
Lead game designer Timoteus Ivan Supraptor menjelaskan bahwa timnya ingin menghadirkan latar yang segar di genre cyberpunk.
“Jepang dan Amerika sudah terlalu sering digunakan sebagai latar. Kami memilih Jerman karena jarang dijadikan setting di media cyberpunk,” ujarnya.