Peninggalan Bung Karno, Ketua DPRD Karawang Dukung Rumah Djaw Kie Song Jadi Aset Negara

Hes
Endang Sodikin
0 Komentar

KBEonline.id– Ketua DPRD Kabupaten Karawang, Endang Sodikin, menyatakan dukungannya agar Rumah Djaw Kie Song di Rengasdengklok dibeli pemerintah dan dijadikan aset negara.

Menurutnya, rumah bersejarah yang berada di Dusun Bojong, Kecamatan Rengasdengklok, itu memiliki nilai penting dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia.

“Rumah tersebut menjadi saksi bisu perjuangan bangsa, karena di sinilah Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta sempat bermalam sebelum Proklamasi. Bahkan bendera merah putih pertama juga dikibarkan pada 16 Agustus di Rengasdengklok,” ujar Endang pada Minggu (17/8/2025).

Baca Juga:Karnaval “Silaturahmi Gembira” Warnai HUT RI ke-80 di Desa Purwadana, Ajang Ekpresi dan Kreativitas WargaBupati Aep: Saya Harus Betul-betul Bijak dalam Menentukan Arah Pembangunan Demi Masyarakat Karawang

Ia menjelaskan, peristiwa penting terjadi ketika para pemuda membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke rumah Djaw Kie Song untuk mendesak agar proklamasi segera dikumandangkan. Di tempat itu pula, naskah proklamasi dipersiapkan sebelum akhirnya dibacakan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta.

Sejak lama, rumah tersebut masih dirawat oleh ahli waris Djaw Kie Song. Upaya pembelian sebenarnya sudah pernah diusulkan pada 2010, ketika ahli waris mematok harga Rp2 miliar yang saat ini bertambah menjadi Rp8 miliar. Namun Pemkab Karawang saat itu hanya mampu menyediakan Rp700 juta sesuai dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Perbedaan harga membuat rencana pembelian akhirnya terhenti.

Dukungan baru muncul kembali setelah Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, melakukan kunjungan pada 13 Agustus 2025. Dalam kunjungannya, ia menyampaikan akan mendorong agar Presiden mengambil langkah membeli rumah bersejarah tersebut.

Menanggapi hal itu, Endang menyatakan DPRD Karawang siap mendukung jika pembelian rumah Djaw Kie Song dianggarkan secara bersama.

“Sejak dulu kami selalu terbuka untuk mengalokasikan anggaran, namun kendala teknis sering menghambat. Jika sekarang ada inisiasi dari pusat, kami tidak keberatan untuk berkolaborasi,” tegasnya.(Aufa)

0 Komentar