Semi Final Lomba Tari Pengusir Batuk POTEK Dance Festival Digelar di 4 Kota

Potek dance
Salah satu partisipan yang tampil memukau di Semifinal Potek Dance Fest, Yogyakarta
0 Komentar

KBEonline.id- Kemeriahan POTEK Dance Festival sudah nyaris mencapai puncaknya. Ajang semifinal telah sukses dilaksanakan di empat kota; Medan mewakili wilayah Sumatra dan sekitarnya, Yogyakarta mewakili wilayah Jawa Tengah dan DIY, dan Surabaya mewakili wilayah Jawa Timur, Bali dan Indonesia Tengah/Timur dan Bandung mewakili wilayah Jawa Barat.

Semifinal terakhir yang masih dinanti di akhir pekan ini adalah tahap semifinal di Tangerang, untuk kemudian menuju ke final di Jakarta.

Dari masing-masing kota yang diadakan semifinal, MIC Official (Medan), WAACKANIZM (Yogyakarta), The Elements (Surabaya) dan Loud!Gang (Bandung) berhasil lolos dan terpilih menjadi finalis.

Baca Juga:Jalani Debut Pemasaran, DAIKIN Sediakan 1.000 AC Nusantara Prestige Dengan Harga IstimewaSoal Kas Desa Hilang Rp 2 Miliar Lebih, Pemdes Sumberjaya Tempuh Jalur Kekeluargaan

Pemenang utama kompetisi ini akan berangkat ke Korea Selatan, mengikuti latihan di dance studio ternama, mengunjungi agensi K-Pop, menjelajahi kota Seoul, belanja aksesoris K-Pop, hingga berlatih langsung bersama DEUKIE dari Kwon Twins, dancer dan koreografer terkenal dari Korea Selatan.

DEUKIE telah menjadi bagian dari Dance Crew bintang KPop besar seperti BIGBANG, G-Dragon, NewJeans, dan lainnya.

Andry Mahyudi, LOB 2 and PR Group Manager PT. Bintang Toedjoe menjelaskan gegap gempita ini mencerminkan semangat generasi muda untuk menjaga kesehatan paru-paru dengan dance 15 menit.

“Kegiatan yang fun dan juga sehat ini memang dianjurkan untuk menjaga kesehatan, terutama di musim kemarau yang sering identik dengan meningkatnya kasus batuk dan gangguan saluran pernapasan,” tutur Andry Mahyudi.

Di beberapa wilayah di Indonesia, suhu malam hingga subuh dapat turun hingga ke 14 derajat Celcius, yang disebut sebagai fenomena bediding. BMKG menjelaskan bahwa bediding melanda sebagian selatan Indonesia yang banyak pemukiman dataran tinggi.

Ditambah dengan minimnya tutupan vegetasi yang berfungsi menjaga kelembapan udara dan mencegah perubahan suhu drastis, laporan bediding banyak dirasakan di wilayah tersebut. Diperkirakan, bediding akan dialami hingga bulan September 2025.

Cuaca yang bisa berubah drastis karena pancaroba serta bediding membawa sejumlah risiko kesehatan, terutama pada pernapasan.

Baca Juga:Pasti Seru Nih, Maybank Marathon 2025 Siap Sambut Belasan Ribu Pelari di Bali983 Napi Lapas Cikarang Terima Pengurangan Hukuman  HUT, 77 Orang Langsung Bebas

Karena kelembapan udara yang rendah, tubuh jadi lebih rentan iritasi, terutama bagi mereka yang jarang bergerak aktif atau memiliki daya tahan tubuh rendah.

0 Komentar