KBEonline id – Banjir rob kembali melanda wilayah pesisir utara Kabupaten Karawang sejak 16 Agustus 2025. Sejumlah desa terdampak cukup parah, di antaranya Desa Cemara Jaya dan Sedari di Kecamatan Cibuaya, serta Desa Pusakajaya Utara di Kecamatan Cilebar.
Kepala Desa Cemara Jaya, Rudi Candia, mengungkapkan sedikitnya empat dusun terendam banjir rob, yakni Dusun Cemara 1, Cemara 2, Pisangan, dan Mekarjaya. Menurutnya, genangan air biasanya terjadi pada dini hari hingga menjelang siang.
“Air rob masuk sejak pukul 04.00 hingga sekitar jam 10.00 pagi. Sudah dua hari terakhir terjadi,” kata Rudi.
Baca Juga:Rp 1,1 Miliar Dana BSU di Karawang Dikembalikan ke Negara, Ribuan Pekerja Tak MencairkanSatpol PP Karawang Segel Gudang PT VPI di Purwasari karena Tak Miliki PBG
Kondisi serupa dialami Desa Sedari. Sekretaris Desa Sedari, Karyudi Nasution, menyebut tiga dusun ikut terdampak, yaitu Karangsari, Tanjungsari, dan Tirtasari.
“Di Dusun Tanjungsari akses jalan sempat terputus. Ada sekitar 250 jiwa yang terdampak, meski untuk kebutuhan pangan masih bisa dipasok lewat jalur sungai menggunakan perahu,” jelas Karyudi. Ia menambahkan, bantuan dari pemerintah daerah belum juga diterima warga hingga saat ini.
Sementara itu, warga di Desa Pusakajaya Utara juga mengaku khawatir dengan kondisi pasang yang sulit diprediksi. Udin (22), warga Dusun Sukamulya, menuturkan banjir rob kali ini menjadi yang terparah dalam beberapa hari terakhir.
“Sekarang sudah agak surut, tapi biasanya sore hari bisa naik lagi. Pasangnya nggak menentu, kadang besar, kadang kecil. Dua bulan lalu bahkan jalan hampir putus total,” ujarnya.
Ia menambahkan, upaya masyarakat bersama perusahaan menanam mangrove sejak 2013 lalu tidak cukup menahan gelombang laut.
“Gelombangnya semakin kuat, banyak pohon mangrove yang rusak,” imbuhnya.
Selain menggenangi jalan, banjir rob juga merendam rumah-rumah warga di beberapa titik. Fenomena ini diduga dipicu kombinasi pasang laut tinggi, penurunan muka tanah, serta kenaikan permukaan air laut. Kondisi kian diperparah dengan rusaknya ekosistem pantai dan buruknya sistem drainase pesisir.
Baca Juga:Jaksa Agung dan Mentan Amran Panen Raya, Kabupaten Bekasi Proyek Percontohan Program Jaksa Mandiri PanganCake Kekinian dan Klasik? Semua Ada di Tremondi Galuh Mas Karawang
Hingga kini, masyarakat masih menunggu perhatian lebih dari pemerintah daerah, terutama dalam penanganan infrastruktur jalan, distribusi logistik, serta program mitigasi abrasi jangka panjang yang dinilai mendesak dilakukan.(Aufa)