Keluarga Kacab BRI Yakin Penculikan dan Pembunuhan Sudah Direncanakan, Jadi Target Khusus

Rumah duka.
Rumah duka.
0 Komentar

KBEonline.id – Keluarga MIP, Kepala Cabang Pembantu (KCP) salah satu bank BUMN yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan, menduga aksi kejahatan ini telah direncanakan matang. Mereka meyakini korban sudah dibuntuti sejak meninggalkan tempat meeting kerja di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Adik ipar korban, Intania Rizky Utami, mengungkapkan kecurigaan tersebut setelah melihat rekaman kamera CCTV. Dalam rekaman itu tampak mobil yang diduga milik pelaku berada tepat di samping kendaraan korban di area parkir.

“Korban diculik dan dibunuh oleh orang tak dikenal. Menurut CCTV, lokasi terlihat sepi dan korban juga tidak pamit apa-apa,” ujar Intania, Kamis (21/8/2025).

Baca Juga:4 orang yang Ditangkap Terrkait Kacab BRI Cempaka Putih Perannya Menculik bukan Membunuh,  Eksekutor BuronPolisi Tangkap 4 Penculik dan Pembunuh Kacab BRI Cempaka Putih, 1 Eksekutor Masih Buron

Menurut keluarga, kondisi sepi di lokasi parkiran membuat korban dalam posisi rawan. Mereka menilai pelaku sudah mengetahui aktivitas MIP dan memilih waktu yang tepat untuk melancarkan aksinya.

“Sepertinya memang sudah dibuntuti, karena posisi mobil pelaku ada di samping korban,” tambah Intania.

Keluarga juga mengaku tidak menemukan tanda-tanda bahwa MIP memiliki masalah pribadi maupun pekerjaan yang bisa berujung pada aksi kriminal sadis ini. Karena itu, dugaan bahwa korban menjadi target khusus semakin menguat.

Hingga kini, pihak kepolisian belum mengungkap motif di balik penculikan dan pembunuhan tersebut. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky, hanya menyebut bahwa empat orang telah ditangkap, sementara eksekutor utama masih buron.

“Baru empat orang yang diamankan. Eksekutornya masih dikejar, masih lari,” kata Dicky.

Sementara itu, jasad MIP ditemukan di persawahan Desa Nagasari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis pagi (21/8/2025). Kondisinya mengenaskan: tangan dan kaki terikat, mata dililit lakban, dan tubuh penuh luka lebam.

Keluarga besar kini berharap polisi segera mengungkap motif di balik kasus ini, termasuk kemungkinan adanya aktor intelektual yang merencanakan penculikan tragis tersebut. **

0 Komentar