Pengabdian Masyarakat Poltekkes Bandung di Rawamerta: Sari Kacang Kedelai Jadi untuk Usaha dan Stunting

Pengabdian
Dosen Program Studi Kebidanan Karawang Poltekkes Kemenkes Bandung menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Pasirkaliki, Kecamatan Rawamerta. 
0 Komentar

KBEonline.id– Dosen Program Studi Kebidanan Karawang Poltekkes Kemenkes Bandung menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Pasirkaliki, Kecamatan Rawamerta.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian masyarakat, dengan fokus pada pencegahan anemia pada ibu hamil yang berpotensi menurunkan angka stunting.

Ketua pelaksana pengabdian masyarakat, Eneng, menjelaskan bahwa kegiatan tahun 2025 ini merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian sebelumnya terkait manfaat kedelai.

Baca Juga:21 Agustus 2025 Hari Rabu Kelabu, Indonesia Dihajar RentetanBencana, Gempa Berkali-kali, Rob, dan KarhutlaMayat Pria Terikat di Serangbaru Diduga Kuat Korban Pembunuhan, Ada Jejak Ban Mobil di TKP

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa sari kedelai mampu meningkatkan kadar hemoglobin (Hb) pada ibu hamil. Dengan kadar Hb yang baik, risiko anemia dapat ditekan sehingga kejadian stunting pada anak juga bisa dicegah.

Di dorong dengan dukungan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Karawang memfasilitasi kegiatan UPPKA dalam kegiatan Pengabdian masyarakat, lalu follow up pembuatan produk kepada anggota uppka dan memasarkan produk

Sebagai bentuk implementasi, dosen kebidanan memperkenalkan produk inovasi berupa es krim sehat bernutrisi berbahan dasar sari kedelai. Produk tersebut diperkenalkan melalui Unit Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) di Desa Pasirkaliki.

“Metode yang digunakan adalah CP (Capacity Building), di mana kader posyandu diberikan pelatihan agar berdaya dan mampu mengembangkan usaha,” jelas Eneng.

Selain untuk menurunkan angka anemia pada ibu hamil, program ini juga diarahkan untuk meningkatkan kemandirian Posyandu.

Melalui usaha produksi es krim kedelai, diharapkan biaya operasional Posyandu tidak lagi sepenuhnya bergantung pada dana desa. Bahkan, keuntungan usaha tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan lebih luas untuk mendukung kegiatan masyarakat setempat.

Untuk mendukung keberhasilan program, tim dosen tidak hanya memberikan pelatihan keterampilan, tetapi juga memodali para kader dengan bahan dasar produksi. Hal ini dilakukan agar para peserta tidak terbebani modal awal.

Baca Juga:Bupati Aep Lantik 9 Pejabat di Tugu Surotokunto Warungbambu, Poltak Jadi Kadiskominfo, Sahali Kepala BapendaAmbyar. … Pemkab Bekasi Kalah Kasasi di MA, Dituntut Bayar Rp 102 M Terkait Pasar Babelan

“Kami ingin ibu-ibu memiliki tanggung jawab, tidak hanya dalam mendukung kegiatan Posyandu, tetapi juga dalam mengembangkan jiwa wirausaha,” ujar Eneng.

Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung dalam tujuh kali pertemuan. Pertemuan pertama berfokus pada pengenalan, pertemuan kedua mengevaluasi hasil produksi, pertemuan ketiga membahas strategi pemasaran, dan pertemuan keempat melatih peserta membuat label serta merek produk.

0 Komentar