Viral Pemuda di Bandung Tewas Dikeroyok Pelajar, Polisi Amankan 11 Pelaku, Dua Jadi Tersangka

Ilustrasi Penangkapan pelaku.
Ilustrasi Penangkapan pelaku.
0 Komentar

KBEonline.id – Seorang pemuda berinisial JA (24) meninggal dunia usai menjadi korban pengeroyokan brutal yang melibatkan sekelompok pelajar SMK bahkan SMP.

Peristiwa tragis ini terjadi di Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dan kini menjadi sorotan publik karena viral di media sosial.

Kronologi Kejadian

Insiden bermula pada Sabtu malam, 9 Agustus 2025, ketika korban bersama tiga temannya sedang berkendara.

Baca Juga:Bupati Bekasi Geser 14 Pejabat, Tegaskan Bukan Tekanan PolitikCerita Warga Cikarang saat Gempa Berkekuatan 4,9 Magnitudo Mengguncang Bekasi

Saat itu, mereka tiba-tiba dihadang oleh 11 orang pelaku yang datang menggunakan empat sepeda motor.

Tanpa alasan jelas, korban diserang menggunakan tangan kosong dan tongkat baseball hingga terjatuh.

JA sempat dilarikan ke RSUD Welas Asih Baleendah dalam kondisi koma.

Namun, pada 15 Agustus 2025, nyawanya tak tertolong akibat luka serius di bagian kepala.

Hasil autopsi memastikan adanya kekerasan benda tumpul di dahi korban.

Polisi Amankan 11 Pelaku, Dua Jadi Tersangka

Kapolresta Bandung, Kombes Aldi Subartono, mengungkap pihaknya telah mengamankan 11 pelaku pengeroyokan.

Dari hasil penyelidikan, dua orang ditetapkan sebagai tersangka, yakni HMN dan RG.

HMN diketahui sebagai pelaku utama yang menghantam korban dengan tongkat baseball.

Baca Juga:[UPDATED!] 10+ Kode Redeem FF Terbaru 22 Agustus 2025, Buruan Klaim Bundle Skin Eksklusif!Kabar Mengejutkan! Persib Bakal Datangkan Gelandang Timnas Indonesia, Siapa?

“Barang bukti tongkat baseball masih dalam pencarian karena dibuang pelaku setelah kejadian,” ujar Aldi kepada awak media.

Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan hingga menyebabkan kematian, serta Pasal 354 dan 351 KUHP mengenai penganiayaan berat yang berakibat fatal.

Para Pelaku Masih Pelajar

Mirisnya, mayoritas pelaku ternyata masih duduk di bangku SMK, bahkan ada satu orang yang masih SMP.

Mereka berasal dari lima sekolah berbeda di sekitar Baleendah.

Hasil penyelidikan polisi juga menemukan fakta bahwa para pelaku saling mengenal dari sebuah warung tempat penitipan motor.

Dari situlah mereka membuat grup WhatsApp bernama “Bandung Selatan High” dan kerap nongkrong bersama.

Lebih parah lagi, sebelum melakukan aksi pengeroyokan, para pelaku mengaku sempat menenggak minuman keras jenis ciu.

Polisi memastikan, antara korban dan para pelaku tidak saling mengenal.

Penyerangan murni dilakukan secara acak, tanpa motif dendam atau permasalahan pribadi.

“Para pelaku menyerang secara acak. Mereka tidak kenal korban, tapi tetap melakukan pengeroyokan hingga menyebabkan korban meninggal,” ungkap Aldi.

0 Komentar