kbeonline.id – Ambisi Persijap Jepara untuk melanjutkan kejutan di BRI Super League 2025-2026 harus kandas di Samarinda. Setelah pekan lalu berhasil menumbangkan sang juara bertahan Persib Bandung, kali ini Laskar Kalinyamat takluk 1-3 dari tuan rumah Borneo FC dalam laga pekan ketiga yang digelar di Stadion Segiri, Minggu (24/8/2025) malam.
Sejak awal pertandingan, Borneo FC tampil dominan dengan dukungan penuh suporter Samarinda. Serangan demi serangan mereka akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-24 melalui sepakan Vinicius Silva. Meski Persijap mencoba membalas, justru tim tuan rumah kembali memperlebar jarak lewat gol Ezequiel Peralta di menit ke-45.
Pada babak kedua, Persijap sempat membuka asa setelah Dicky Kurniawan mencetak gol pada menit ke-74. Namun, hanya dua menit berselang, Vinicius Silva kembali menjebol gawang lawan dan memastikan kemenangan Pesut Etam dengan skor akhir 3-1. Hasil ini membuat Borneo FC meraih poin sempurna dari tiga pertandingan, sekaligus mempertegas posisi mereka sebagai kandidat kuat juara musim ini.
Baca Juga:Rekap Pekan Ketiga BRI Super League 2025-2026: Persib & Persija Sama-Sama Imbang, Persebaya Pesta GolHasil Super League 2025: Madura United Gagal Menang, Persita Akhirnya Catat Poin Perdana Musim Ini
Pelatih Persijap, Mario Lemos, mengakui timnya sebenarnya tidak tampil buruk. Menurutnya, beberapa peluang emas sudah tercipta, namun kurangnya pengalaman membuat anak asuhnya gagal memanfaatkan momentum.
“Saya merasa kami punya cukup banyak peluang. Sayangnya, faktor pengalaman sangat berpengaruh. Ada momen di mana pemain kehilangan fokus, dan akhirnya kami kebobolan di menit-menit krusial,” ujar pelatih asal Portugal itu usai pertandingan.
Saat ditanya mengenai perbandingan antara Persib—yang sukses mereka kalahkan di pekan kedua—dengan Borneo FC, Mario Lemos memberikan penilaian objektif. Ia menilai Borneo memiliki organisasi permainan yang lebih rapi serta kualitas pemain yang merata.
“Pada laga kali ini, Borneo FC punya pertahanan yang solid. Selain itu, mereka juga diperkuat pemain berpengalaman. Bandingkan dengan Persijap, yang masih mengandalkan banyak pemain baru di kasta Super League. Itu yang jadi perbedaan utama,” jelasnya.
Lebih lanjut, Lemos juga menyoroti aspek disiplin timnya. Ia menilai penurunan konsentrasi di babak kedua menjadi penyebab utama kebobolan tambahan.