KBEonline.id- Sedang liburan atau kebetulan lewat ke Purwakarta coba mampir ke Pasar Sasagaran Bungursari untuk berburu jajanan pasar khas Sunda. Ada urab singkong, getuk, ketimus, gemblong, gegetas, comro dan misro.
Bosan dengan kuliner biasa atau bahkan junkfood yang tidak sehat mampirlah ke Pasar Sasagaran di Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta.
Di pasar tradisional ini kita bisa menikmati alternatif wisata kuliner akhir pekan bersama keluarga.
Baca Juga:Keluarga Pelaku penculikan Kacab Bank Ilham Pradipta Mengaku Adiiknya Disuruh oleh Seseorang Berinisial FRSUD Jatisari Lakukan Operasi Laparoskopi Perdana terhadap Pasien, Berikut Kelebihan Operasi Jenis Ini
Ada banyak Keunikan pasar ini yang terletak pada lokasinya yang berada di area perkebunan rindang serta hanya menjajakan aneka jajanan dan makanan tradisional setiap hari Minggu.
Saat kita memasuki kawasan pasar di Desa Dangdeur, mereka sudah disambut alunan suara lesung yang ditabuh bertalu-talu, menambah suasana khas pilemburan.
Di tempat ini ada beragam olahan singkong seperti urab singkong, gegetuk, katimus, gemblong, gegetas, comro, misro, dan lainnya.
Tak hanya itu, jajanan tradisional lain seperti apem, dodongkal, dodol wijen, kue ali, ketan urab, putu, klepon, putu mayang, aneka manisan buah, hingga surabi juga dapat ditemukan.
Tak hanya jajanan, pasar ini juga menawarkan aneka pepesan khas Sunda seperti pepes ikan, pepes ayam, pepes jamur, hingga pepes peda, pepes belut dan pepes teri. semuanya mengundang selera.
Yulia, salah seorang pedagang mengungkapkan, di pasar ini menyediakan makanan olahan dari singkong, seperti gemblong, ketimus ada juga opak dari ketan, pasar ini bisa mengingatkan jajanan tempo dulu, pokoknya makanan tradisional semua. Bahkan makanan yang sudah punah bisa ditemukan lagi di sini.
Banyaknya ragam jajanan lawas membuat pengunjung seakan bernostalgia dengan masa kecil, terlebih karena sebagian jajanan tradisional tersebut kini semakin sulit ditemui.
Baca Juga:PAD Kabupaten Bekasi Melempem, Fraksi Gerindra Gulirkan Pansus, FPKB Sebut Penyebabnya Pengurangan DAK PusatMantap, Gubernur Luthfi Bagikan 1.065 Sertifikat Tanah, Hutang Petani  Eks Proyek PIR Dihapus
”Saya jajan urang sampe dan karimus juga boled dengan adanya tempat jajanan atau pasar seperti ini. Senang sekali bisa bernostalgia zaman dahulu waktu kecil,” ungkap Rizki Andika, pengunjung asal Katawang.
Sementara pihak pemerintah setempat memang sengaja mengadakan Pasar Sasagaran dengan konsep khusus makanan dan jajanan tradisional.
Tujuannya adalah melestarikan serta mempopulerkan kembali kuliner tradisional yang dianggap lebih sehat dibandingkan makanan cepat saji.