KBEonline.id– Kehadiran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Kabupaten Karawang menimbulkan asumsi di tengah masyarakat bahwa keberadaannya akan berbenturan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Namun, Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh menegaskan hal tersebut tidak benar. Menurutnya, justru Kopdes dan BUMDes harus saling mendukung.
“Tidak mungkin ada bentrokan. Pengurus BUMDes juga banyak yang menjadi pengurus koperasi. Bumdes tidak boleh dimatikan, justru keduanya harus saling berdampingan dan membantu,” kata Bupati Aep.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Bidang Pemberdayaan dan Perizinan Koperasi, Dinas Koperasi dan UMKM Karawang, Puguh Tri Hutomo, menjelaskan kehadiran Kopdes Merah Putih di Karawang justru menjadi pelengkap bagi BUMDes. Menurutnya, kolaborasi keduanya akan mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Baca Juga:Kaybun Dimsum, Surganya Pecinta Dim Sum di Galuh Mas KarawangParkir Berbayar Kampus 2 Unsika Didemo Mahasiswa, Rektorat: Mahasiswa Gratis Tamu Bayar
“Sinergi Kopdes dan BUMDes bisa dalam bentuk pengadaan bahan baku, permodalan, distribusi produk, hingga pemasaran. Dengan kerja sama ini, potensi desa akan lebih maksimal,” kata Puguh pada Selasa (26/8/2025).
Untuk mengantisipasi potensi gesekan, Dinas Koperasi dan UMKM Karawang gencar melakukan sosialisasi kepada pemerintah desa. Puguh menegaskan, masyarakat perlu memahami bahwa Kopdes dan BUMDes memiliki peran berbeda.
“BUMDes fokus pada pengelolaan aset dan potensi desa, sedangkan Kopdes Merah Putih fokus pada pemberdayaan ekonomi anggota,” jelasnya.
Dinkop UKM juga mendorong pembagian peran yang jelas antara Kopdes dan BUMDes, tata kelola yang transparan, akuntabel, dan partisipatif, peningkatan kapasitas pengelola, serta pengawasan efektif dari pemerintah desa maupun masyarakat.
“Dengan prinsip-prinsip itu, kerja sama antar kelembagaan desa bisa berjalan sehat dan saling menguatkan,” ujarnya.
Lebih jauh, Puguh menyampaikan contoh teknis kerja sama antara Kopdes dan BUMDes. Di antaranya melalui model kemitraan operasional, penyertaan modal silang, hingga subkontrak.
“Misalnya BUMDes mengelola pasar desa, sementara Kopdes menyuplai produk pertanian dan mengelola layanan kebersihan serta distribusi logistik,” katanya.
Kerja sama juga dapat berbentuk konsorsium kelembagaan maupun kemitraan proyek.
Baca Juga:Terraz Petshop Galuh Mas Karawang, Tempat Lengkap Buat Semua Kebutuhan Hewan Kesayanganmu!Muaythai Combat Sport Studio Galuh Mas Karawang, Tempat Latihan Muay Thai Paling Asik Buat Semua Level!
“Contohnya Kopdes menyelenggarakan pelatihan petani organik dengan dukungan BUMDes sebagai penyedia lokasi dan sumber dana. Jadi keduanya saling melengkapi, bukan bersaing,” tambah Puguh.