KBEonline.id – Gempa bumi yang mengguncang wilayah Karawang pada Rabu (20/8) malam menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah warga dan fasilitas umum, termasuk sekolah. Untuk mengantisipasi kemungkinan gempa susulan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang bergerak cepat dengan menyiapkan tenda pengungsian bagi warga terdampak.
Kepala BPBD Karawang Usep Supriatna melalui Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog), Ferry Muharram, menyebutkan bahwa ada enam kecamatan yang terdampak gempa. “Enam kecamatan itu adalah Telukjambe Barat, Pangkalan, Klari, Ciampel, Tegalwaru, dan Tirtamulya,” ujarnya, Rabu, 27/8/2025.
Ia menjelaskan bahwa wilayah yang terdampak paling parah berada di Kecamatan Tegalwaru. “Untuk yang terparah ada di Tegalwaru, yang mengakibatkan sebanyak 140 jiwa terdampak di empat desa, yaitu Desa Kutamaneuh, Desa Kuta Langgeng, Desa Cintalanggeng, dan Desa Cintawargi,” kata Ferry.
Baca Juga:Cekcok Rumah Tangga sampai Menggemparkan Jalan Tuparev, Warga Resah Satpol PP Turun TanganAkhmad Munir dan Hendry Ch Berebut Ketua Umum PWI di Kongres Cikarang, Posisi Sementara 15 Vs 13 Dukungan
Sebagai langkah tanggap darurat, kata dia, BPBD telah mendirikan tenda pengungsian di beberapa titik. “Pemasangan dilakukan kemarin, ada di dua titik posko, yaitu di lapangan Kecamatan Pangkalan dan titik kedua di Kampung Jungkur RT 012 RW 06 Desa Kuta Langgeng, Kecamatan Tegalwaru,” jelas Ferry.
Ia menerangkan bahwa di tenda pengungsian akan disediakan berbagai kebutuhan logistik, fasilitas untuk kegiatan trauma healing, serta pelatihan simulasi bencana gempa bagi masyarakat sekitar. “Kami berupaya memastikan seluruh kebutuhan pengungsi terpenuhi dan memberikan edukasi kesiapsiagaan bencana kepada warga,” katanya.
Meski tenda pengungsian telah disiapkan, Ferry mengatakan bahwa hingga hari ini belum ada warga yang menempatinya. “Hingga saat ini belum ada warga yang tinggal di tenda pengungsian,” tuturnya.
Terkait kemungkinan gempa susulan, BPBD menengaskan pihaknya belum menerima informasi dari BMKG. “Kami belum mendapatkan informasi prediksi mengenai gempa susulan dari BMKG. Tetapi kami akan terus siaga, kami juga berlakukan piket di posko,” ucap Ferry.
Ferry mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada. Ia juga meminta agar warga segera melapor jika menemukan kerusakan atau membutuhkan bantuan
“Kami harap masyarakat tidak panik, tetap waspada, dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan. Kami terbuka terhadap laporan dari warga dan akan menindaklanjuti secepatnya,” tutup Ferry. (Siska)