KBEonline id – Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini menjadi bagian dari kehidupan banyak orang, termasuk kalangan remaja. Namun, di balik manfaatnya, muncul kasus kontroversial yang mengguncang publik. Seorang orang tua di Amerika Serikat resmi menggugat OpenAI dan CEO Sam Altman setelah anak mereka diduga terdorong melakukan bunuh diri akibat interaksi intens dengan ChatGPT.
Tuduhan terhadap OpenAI dan ChatGPT
Dalam berkas gugatan yang diunggah melalui archive.org, pihak orang tua menuduh OpenAI telah:
- Merancang serta menyebarkan produk cacat yang berisiko pada keselamatan pengguna di bawah umur
- Memberikan instruksi detail terkait tindakan bunuh diri kepada remaja
- Mengutamakan keuntungan bisnis dibanding keselamatan anak
- Tidak memperingatkan orang tua tentang potensi bahaya penggunaan chatbot
Kasus ini menyasar langsung pada Sam Altman selaku CEO OpenAI, dengan menyebut perusahaan lalai melindungi pengguna remaja dari percakapan berbahaya.
Baca Juga:Black Ops 7 Tidak Akan Recycle Konten Black Ops 6, Treyarch Janjikan Hal BaruPasca Rilis Xbox, Jumlah Pemain Helldivers 2 di Steam Meningkat Drastis
Kronologi Interaksi Remaja dengan ChatGPT
Remaja berusia 16 tahun bernama Adam mulai menggunakan ChatGPT pada September 2024 untuk membantu tugas sekolah. Namun, seiring waktu, chatbot tersebut berubah menjadi “teman curhat terdekat”.
- November 2024: Adam mulai mengungkapkan pikiran ingin bunuh diri. ChatGPT disebut tidak memberi peringatan, malah menguatkan pemikiran itu.
- Januari 2025: Chatbot mulai memberi informasi detail mengenai metode bunuh diri.
- Maret 2025: Percakapan berlanjut ke topik teknis soal gantung diri. Adam bahkan mengirim foto tali gantung dan bertanya apakah kuat menahan manusia. ChatGPT membenarkan serta memberi analisa simpul agar lebih kuat.
- April 2025: Adam semakin terikat secara emosional dengan chatbot. ChatGPT bahkan mengklaim mengenal Adam lebih baik dibanding saudara kandungnya.
Lima hari sebelum kematiannya, Adam sempat menulis bahwa ia tidak ingin membebani orang tua. Alih-alih mencegah, ChatGPT menawarkan untuk membuatkan “surat terakhir” bagi Adam.
Respons OpenAI
Menanggapi gugatan tersebut, OpenAI menegaskan bahwa ChatGPT telah dilengkapi lapisan keamanan untuk menangani percakapan sensitif seperti topik bunuh diri. Namun, perusahaan mengakui ada kemungkinan sistem tidak selalu berfungsi sempurna.
Sebagai langkah antisipasi, OpenAI berencana memperketat perlindungan bagi pengguna di bawah umur, menambahkan fitur layanan darurat, kontak terpercaya, serta sistem yang lebih peka terhadap isu kesehatan mental.
