Pengen Ikut Demo ke Jakarta, Puluhan Pelajar Asal Cirebon, Indramayu dan Purwakarta Diamankan Polisi di Bekasi

Puluhan Pelajar diamankan Polisi, Diduga Ingin Ikut Demo ke Jakarta.
48 pelajar diamankan aparat kepolisian dari Polres Metro Bekasi saat hendak menuju Jakarta untuk bergabung dalam aksi unjuk rasa buruh di Gedung MPR/DPR RI. --KBE--
0 Komentar

KBEonline.id – Sebanyak 48 pelajar diamankan aparat kepolisian dari Polres Metro Bekasi saat hendak menuju Jakarta untuk bergabung dalam aksi unjuk rasa buruh di Gedung MPR/DPR RI. Mereka dicegah dalam operasi penyekatan di Kecamatan Cikarang Utara, Rabu (27/8) malam.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Mustofa menjelaskan, para pelajar tersebut berasal dari sejumlah SMK di Cirebon, Indramayu, dan Purwakarta. Saat diamankan, mereka tengah menumpang kendaraan bak terbuka menuju arah Jakarta.

“Dari malam menjelang pagi kita amankan 48 pelajar dari Cirebon, dari Indramayu, dari Purwakarta yang terprovokasi lewat media sosial dan akan ikut ke Jakarta. Dan mereka masih rata-rata masih SMA atau SMK ataupun masih di bawah umur,” kata Mustofa kepada Cikarang Ekspres Kamis (28/8).

Baca Juga:Mengejutkan! Rp7,8 Miliar Rokok dan Miras Ilegal Hangus Dimusnahkan Bea Cukai BekasiDLH Karawang: Jumlah Tenaga Kebersihan Sudah Sesuai Ketentuan

Polisi masih melakukan penyekatan di sejumlah titik perbatasan serta menempatkan personel di stasiun kereta api wilayah Kabupaten Bekasi untuk mencegah keberangkatan serupa. Mustofa menyebut puluhan pelajar yang diamankan tertarik ikut aksi lantaran menerima ajakan dari media sosial.

“Setelah kita periksa, mereka ternyata menerima ajakan ataupun terprovokasi di media sosial untuk berangkat ke Jakarta. Sementara belum ada. Jadi saat ini kita amankan di Polsek Cikarang Utara untuk kita periksa maksud dan tujuannya ke Jakarta apa. Kemudian siapa yang mengajak,” imbuh Mustofa.

Untuk sementara, para pelajar ditahan di Polsek Cikarang Utara guna menjalani pemeriksaan. Polisi juga akan memanggil orang tua, pihak sekolah, serta Dinas Pendidikan dari daerah asal mereka untuk memberikan pembinaan.

“Ya penanganannya pasti kita periksa. Kemudian ya kalau memang nanti sudah tidak diperlukan ya pasti akan kita kembalikan kepada orang tua maupun Dinas Pendidikan tempat mereka berasal,” tandasnya. (Iky)

0 Komentar