Dari segi ketahanan terhadap kendaraan, termasuk tonase dan gesekan ban, Dede menegaskan kualitasnya relatif sama dengan aspal biasa. “Tidak ada perbedaan signifikan, bahkan dari sisi keramahannya terhadap ban, sama saja,” ucapnya.
Meski sudah tiga kali dilakukan uji coba, program inovasi Asli Cantik ini masih terbatas di Kabupaten Bekasi dan belum dipatenkan. Pihaknya pun berencana mendaftarkan hak paten (HAKI) jika formulasi sudah benar-benar sempurna. “Sekarang baru kami terapkan di Kabupaten Bekasi. Kalau sudah sempurna, kami ajukan paten, lalu bisa diperkenalkan ke daerah lain,” ungkap Dede.
Lebih lanjut, melalui program ini, ia berharap bisa menghadirkan solusi perbaikan jalan yang lebih murah dan ramah lingkungan. “Saya mohon doa dan dukungan masyarakat, semoga program ini berjalan lancar. Dengan inovasi ini, selain hemat anggaran, kita juga ikut mengurangi limbah plastik,” tandasnya. (Iky)