KBEonline.id – Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menegaskan pentingnya langkah strategis untuk menjaga stabilitas keuangan daerah. Ia mengaku belanja pegawai saat ini sudah menyerap lebih dari 30 persen APBD sehingga perlu ada terobosan dalam menggali potensi pendapatan asli daerah (PAD).
“Untuk menjaga stabilitas keuangan daerah, kita harus meningkatkan potensi yang ada. Artinya, fasos-fasum yang kita miliki bisa dimanfaatkan untuk komersial, kita sewakan kepada pihak ketiga,” kata Ade Kuswara Kunang kepada Cikarang Ekspres, Senin (01/9).
Selain opsi pemanfaatan fasilitas sosial dan fasilitas umum, Ade juga membuka kemungkinan untuk menyesuaikan pajak daerah, mengingat Bekasi merupakan kawasan industri terbesar di Indonesia.
Baca Juga:20+ Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini 1 September 2025, Ada Bundle, Skin-Diamond Premium!Bupati Bekasi Lantik 981 PPPK, Tegaskan Efisiensi Anggaran dan Produktivitas Kinerja
“Kita daerah teritori industri, jadi kenaikan pajak itu juga kita akan kembalikan kepada masyarakat melalui sektor kesehatan, pembangunan pendidikan, dan peningkatan kesejahteraan,” ujarnya.
Menurutnya, langkah ini tidak hanya menjaga keseimbangan fiskal, tapi juga menjamin agar program pembangunan tetap berjalan tanpa terganggu oleh beban belanja pegawai.
“Ya intinya harus bersemangat, harus bertanggung jawab bahwa mengingat Kabupaten Bekasi ini belanja pegawai sudah 40% lebih,” imbuhnya.
Terkait rencana DPRD Kabupaten Bekasi membentuk Panitia Khusus (Pansus) PAD, orang nomor satu di Kabupaten Bekasi itu menegaskan siap mendukung sepanjang sesuai aturan dan tidak membebani rakyat kecil.
“Pansus Pendapatan Asli Daerah? Ya nanti itu sama legislatif lah kita ngobrol. Dari eksekutif, kita kan kalau terkait masalah PAD ya kita cari solusi yang memang sesuai aturan, tapi bisa meningkatkan PAD. Namun, kita juga menimbau kepada legislatif jangan sampai memberatkan masyarakat yang di bawah,” tandasnya. (Iky)