KBEonline.id – Platform media sosial TikTok resmi menangguhkan sementara fitur TikTok Live di Indonesia menyusul meningkatnya kerusuhan yang melanda sejumlah wilayah. Keputusan ini diumumkan sebagai langkah pencegahan, dengan tujuan menjaga keamanan interaksi daring di tengah situasi sosial yang memanas.
Menurut pernyataan resmi, pembekuan fitur Live akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Langkah ini diambil setelah muncul rangkaian aksi protes di Jakarta, Makassar, hingga Surabaya, yang dipicu insiden tragis seorang pengemudi taksi tewas tertabrak polisi saat demonstrasi berlangsung.
TikTok Tanggapi Situasi dengan Intervensi Proaktif
Sebagai salah satu platform media sosial paling populer dengan lebih dari 100 juta pengguna di Indonesia, TikTok memahami peran besar yang dimainkan fitur Live bagi para kreator. Selama ini, siaran langsung menjadi sarana penting untuk membangun komunitas secara real-time.
Baca Juga:Rumor PlayStation Handheld: Spesifikasi Mulai Terungkap, Konsol Portable Sony Semakin NyataFilm Call of Duty Dikabarkan Jadi Prioritas Baru Paramount Pictures
Namun, dalam kondisi penuh ketegangan, perusahaan menilai fitur tersebut berpotensi disalahgunakan untuk menyebarkan konten yang memperkeruh situasi. Karena itu, TikTok mengambil langkah intervensi dengan menghentikan layanan Live. Pihak platform juga menegaskan akan terus menindak tegas konten yang melanggar pedoman komunitas TikTok, demi memastikan interaksi online tetap aman.
Alasan di Balik Keputusan TikTok
CEO ByteDance, induk TikTok, menegaskan bahwa keputusan ini diambil “dengan niat terbaik” untuk menjaga stabilitas ruang digital. Pembekuan fitur Live TikTok bukan ditujukan untuk membatasi kebebasan pengguna, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.
Kebijakan ini menyoroti dilema besar media sosial: bagaimana menjaga keterbukaan platform tanpa membiarkan ruang digital dimanfaatkan untuk menghasut atau memobilisasi massa dalam situasi yang genting.
Spekulasi Durasi Pembatasan Fitur Live
Hingga kini, TikTok belum mengumumkan kapan fitur Live akan kembali dibuka. Banyak pihak memperkirakan bahwa pembatasan ini bisa berlangsung lebih lama, setidaknya sampai situasi politik dan sosial di lapangan mereda.
Langkah ini juga menjadi preseden penting bagi platform digital lainnya. Saat kondisi di dunia nyata sedang bergejolak, ruang virtual pun dituntut untuk dikendalikan secara bijak agar tidak memperburuk keadaan.