KBEonline.id – Di tengah meningkatnya aksi demonstrasi, publik sering menyaksikan penggunaan gas air mata sebagai alat pengendali massa. Fenomena ini menimbulkan banyak pertanyaan di masyarakat mengenai apa sebenarnya gas air mata, bagaimana cara kerjanya, apa saja dampaknya pada tubuh, dan langkah apa yang sebaiknya dilakukan saat terpapar?
Memahami gas air mata bukan hanya penting bagi peserta aksi, tetapi juga bagi masyarakat umum. Pengetahuan ini dapat membantu mengurangi risiko kesehatan, sekaligus menambah wawasan mengenai regulasi dan penggunaan senjata kimia non-mematikan di ranah sipil.
Apa Itu Gas Air Mata?
Gas air mata adalah istilah untuk senyawa kimia yang bersifat lakrimator, yaitu zat yang menstimulasi saraf pada kelenjar air mata sehingga memicu rasa perih, iritasi, hingga keluarnya air mata berlebihan.
Baca Juga:Mengenal Jenis-Jenis Susu Mulai Dari Sumber Hewan, Nabati, Proses, hingga Kandungan Lemak!Disdikpora Karawang Verifikasi Data 3.641 Guru Non-ASN Calon P3K Paruh Waktu
Walaupun disebut “gas”, zat ini sebenarnya berbentuk bubuk padat atau cairan yang kemudian disebarkan melalui kabut, aerosol, atau semprotan bertekanan.
Penggunaannya terutama untuk membubarkan massa, mengendalikan kerusuhan, atau menghadapi situasi berisiko tinggi. Namun, di balik fungsinya, zat ini memiliki efek fisiologis yang tidak boleh dianggap sepele.
Komposisi Gas Air Mata dan Cara Kerjanya
Beberapa senyawa utama yang digunakan dalam gas air mata antara lain:
- CS (2-chlorobenzalmalononitrile): paling banyak dipakai secara global, efektif menimbulkan iritasi pada mata dan pernapasan.
- CN (chloroacetophenone): dikenal juga sebagai semprotan Mace, populer pada dekade sebelumnya.
- CR (dibenzoxazepine): lebih jarang digunakan, namun efeknya lebih kuat.
- OC (Oleoresin Capsicum): bahan aktif pada semprotan merica, berasal dari ekstrak cabai.
Senyawa ini bekerja dengan mengaktifkan reseptor rasa sakit di kulit, mata, dan saluran pernapasan. Begitu partikel menempel, tubuh merespons dengan refleks yang memaksa seseorang menjauh dari sumber paparan.
Efek Gas Air Mata pada Kesehatan
Dampak gas air mata dapat berbeda pada setiap individu, tergantung durasi dan konsentrasi paparan. Beberapa gejala umum yang sering muncul:
- Mata: perih, berair, merah, kabur, hingga risiko erosi kornea.
- Pernapasan: batuk, sesak napas, hidung berair, rasa tercekik.
- Kulit: iritasi, kemerahan, gatal, bahkan luka lepuh.
- Kondisi parah: dalam ruangan tertutup, risiko bisa meningkat hingga menyebabkan kematian.