Siapa Sangka? Kesuksesan Nvidia Ditopang Hanya oleh Dua Pelanggan Utama!

Siapa Sangka? Kesuksesan Nvidia Ditopang Hanya oleh Dua Pelanggan Utama!
Siapa Sangka? Kesuksesan Nvidia Ditopang Hanya oleh Dua Pelanggan Utama!
0 Komentar

KBEOnline.id – NVIDIA merilis laporan kuartal kedua tahun fiskal 2026 dengan fakta mencolok: hampir 40% total pendapatan berasal dari hanya dua pelanggan besar. Dalam laporan yang diserahkan ke Securities and Exchange Commission (SEC), perusahaan menyebut mereka sebagai “Customer A” dengan kontribusi 23% dan “Customer B” dengan kontribusi 16%.

Dengan pendapatan kuartalan mencapai US$46,7 miliar, ketergantungan yang begitu tinggi pada segelintir pelanggan menimbulkan tanda tanya serius terkait risiko bisnis dan strategi jangka panjang NVIDIA.

Konsentrasi Pendapatan: Enam Pelanggan Kuasai 85% Penjualan

Tidak hanya dua pelanggan utama, ada empat pelanggan lain yang masing-masing menyumbang 14%, 11%, 11%, dan 10%. Jika digabung, enam pelanggan terbesar menyumbang lebih dari 85% pendapatan kuartal ini. Angka tersebut memperlihatkan ketergantungan NVIDIA pada belanja komputasi hyperscalers, perusahaan raksasa yang mendominasi infrastruktur cloud dan AI global.

Baca Juga:Fitur Live TikTok Diblokir Sementara Akibat Kerusuhan, Ini Prediksi KembalinyaKisah Solidaritas, Komunitas Roblox Kumpulkan Donasi Rp5,1 Juta untuk Alm. Affan Kurniawan

Investor Waspada Risiko

Konsentrasi pendapatan ini memicu reaksi di kalangan analis dan investor. Menurut catatan HSBC, outlook belanja modal (capital expenditure/capex) dari para hyperscalers sepanjang 2026 akan sangat menentukan arah bisnis NVIDIA. Tanpa kepastian mengenai rencana ekspansi mereka, peluang kenaikan proyeksi pendapatan atau pergerakan positif harga saham NVIDIA dinilai terbatas.

CFO NVIDIA, Colette Kress, menjelaskan bahwa 88% penjualan berasal dari divisi data center, dengan pelanggan terbesar kemungkinan adalah penyedia layanan cloud global. Hal ini memperkuat dugaan bahwa Customer A dan B bisa saja adalah Microsoft Azure, Amazon Web Services (AWS), Google Cloud, atau Meta. Namun, karena adanya perantara seperti OEM dan integrator sistem, identitas pasti pelanggan utama masih kabur.

Dua Sisi Ketergantungan

Dominasi NVIDIA dalam pasar chip GPU untuk AI jelas terlihat dari fenomena ini. Di satu sisi, tingginya permintaan menunjukkan AI boom masih berlangsung dan hyperscalers terus berlomba membangun infrastruktur komputasi. Namun di sisi lain, risiko bisnis NVIDIA juga besar:

  • Jika salah satu pelanggan utama memangkas pembelian, dampaknya akan langsung terasa pada margin dan kinerja kuartalan.
  • Potensi munculnya strategi internal GPU oleh hyperscalers bisa mengurangi ketergantungan pada NVIDIA.
  • Faktor eksternal seperti restrukturisasi biaya atau ketegangan geopolitik juga bisa menjadi ancaman serius.
0 Komentar