KBEonline.id- Sejumlah wartawan dari berbagai media di Kabupaten Bekasi menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Cikarang Pusat, Rabu 03 September 2025.
Aksi ini sebagai bentuk protes atas kekerasan yang dilakukan oknum polisi terhadap jurnalis Radar Bekasi, Andi Mardani (37).
Para jurnalis membentangkan spanduk protes dan secara simbolis mengumpulkan kartu pers sebagai wujud solidaritas. Mereka menegaskan, praktik intimidasi dan kekerasan aparat terhadap pekerja media tidak bisa lagi ditoleransi.
Baca Juga:Kenali Penyebab Ketombe dan Cara Efektif Menghilangkannya Tanpa Ribet!100 Pertanyaan Deep Talk Gen Z untuk Pasangan LDR, Biar Rasa Dekat Meski Terpisah Jarak!
“Kawan-kawan seperjuangan, hari ini kita berkumpul bukan untuk bersenang-senang, bukan untuk berdiri diam, tetapi untuk menyatakan sikap. Cukup sudah tindakan represif aparat kepolisian terhadap jurnalis!” seru Imam Saripudin (31), salah seorang wartawan.
Imam menekankan bahwa tugas jurnalis adalah menyampaikan fakta dan informasi kepada publik, bukan demi kepentingan pribadi. “Jurnalis bekerja untuk rakyat, dan sudah seharusnya dilindungi, bukan diintimidasi,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan Rizky (28), jurnalis lain yang hadir dalam aksi tersebut. Menurutnya, praktik intimidasi terhadap jurnalis masih kerap terjadi mulai dari penyitaan kamera, pemaksaan penghapusan rekaman, hingga penganiayaan fisik maupun psikis.
“Pasal 8 Undang-undang Pers menegaskan jurnalis mendapat perlindungan hukum saat menjalankan profesinya. Lalu mengapa aparat kepolisian, yang seharusnya menjadi pelindung rakyat, justru bertindak sebagai penindas?” ucapnya lantang.
Insiden yang memicu aksi protes ini terjadi Senin (01/9), saat Andi meliput rekonstruksi kasus kriminal di Polsek Cikarang Pusat. Saat tengah memotret menggunakan ponselnya, tiga oknum polisi berpakaian preman menghampirinya.
Meski telah memperkenalkan diri sebagai wartawan, Andi tetap mengalami intimidasi. “Saya dipegang, handphone diambil, lalu dipaksa menghapus foto,” ungkapnya.
Andi menuturkan, salah satu polisi merangkul bahunya dengan keras hingga tangan kirinya yang pernah cedera terasa sakit dan memerah. “Fokus saya waktu itu hanya menyelamatkan handphone. Tapi akhirnya saya terpaksa menyerah karena tangan saya sudah ngilu,” jelasnya.
Baca Juga:Melihat Pria Tampan Bisa Bikin Otak Lebih Segar? Ini Penjelasan Ilmiahnya!Ini Tips Jitu Anak Kos Menyimpan Stok Makanan Tanpa Kulkas!
Menanggapi insiden ini, Kapolsek Cikarang Pusat AKP Umboh menyampaikan permohonan maaf atas tindakan anggotanya tersebut. “Saya atas nama Kapolsek dan jajaran anggota mohon maaf atas tindakan yang dilakukan itu,” katanya.