BEKASI – Penantian panjang umat Katolik di Kabupaten Bekasi akhirnya berbuah manis. Setelah berjuang selama 20 tahun, impian memiliki rumah ibadah sendiri kini menjadi kenyataan. Pada Rabu, 27 Agustus 2025, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang meresmikan berdirinya Gereja Paroki Ibu Teresa di kawasan Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Peresmian ini menjadi sejarah penting, karena untuk pertama kalinya umat Katolik di Kabupaten Bekasi memiliki gereja permanen. Suasana haru dan syukur menyelimuti ribuan umat yang hadir menyaksikan momentum bersejarah tersebut.
Perjalanan Panjang 20 Tahun
Sejak tahun 2004, umat Katolik sudah mengajukan izin pembangunan gereja. Meski rekomendasi dari Kementerian Agama turun pada tahun 2012, pembangunan tetap terhambat karena persoalan administratif: status lahan yang berada di kawasan komersial.
Baca Juga:Kebakaran Hebat di Tambal Ban Karawang, Satu Korban Meninggal DuniaKebakaran Hebat Landa Tambal Ban di Jalan Siliwangi, Warga Panik
Proses panjang advokasi, doa, dan perjuangan umat akhirnya menemukan titik terang ketika Kementerian ATR/BPN menyetujui perubahan status lahan dari komersial menjadi pemukiman. Langkah ini membuka jalan bagi pembangunan gereja pertama di Bekasi.
Simbol Toleransi dan Persaudaraan
Bupati Ade Kuswara Kunang dalam sambutannya menegaskan bahwa kehadiran Gereja Paroki Ibu Teresa menjadi simbol kuat toleransi, kebersamaan, dan semangat Bhineka Tunggal Ika di Kabupaten Bekasi.
“Pembangunan gereja ini bukan sekadar rumah ibadah, tetapi simbol persatuan, Bhineka Tunggal Ika, dan wujud nyata kontribusi umat Katolik dalam menjaga kerukunan. Saya berharap gereja ini semakin meneguhkan Kabupaten Bekasi sebagai rumah besar yang rukun, harmonis, dan menjunjung tinggi nilai toleransi,” ujar Ade Kuswara Kunang, dikutip dari akun Instagram resminya @ade_kuswara_kunang.
Menampung 13.000 Umat
Sejak terbentuknya Paroki Ibu Teresa pada 24 Januari 2024, umat Katolik Cikarang belum memiliki tempat ibadah tetap. Kini, gereja megah berdiri di atas lahan 7.500 meter persegi, dengan kapasitas 1.800 jemaat dalam satu kali ibadah.
Dengan jumlah umat mencapai 13.000 orang, kehadiran gereja ini menjadi jawaban atas kebutuhan spiritual yang telah lama dinanti. Bangunan ini bukan hanya rumah ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial, pelayanan umat, dan ruang kebersamaan lintas agama.
Tonggak Sejarah Baru di Bekasi
Peresmian Gereja Paroki Ibu Teresa menegaskan bahwa pembangunan di Kabupaten Bekasi tidak semata berorientasi pada infrastruktur fisik seperti jalan raya atau gedung pemerintahan. Pembangunan spiritual dan sosial juga menjadi prioritas penting demi terjaganya kerukunan antarumat beragama.