Dan kontribusi ekonomi Syariah yang telah ditetapkan, hanyalah akan menjadi jargon semata. Termasuk soal percepatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan umat Islam hanya akan menjadi sebuah fatamorgana.
Sebagaimana kita tahu, zakat dalam praktiknya, bukan hanya soal penunaian ibadah umat Islam. Ia juga menjadi instrument keuangan sosial umat. Dengan potensinya yang cukup besar, zakat (dan juga wakaf) dapat menjadi sarana untuk mendukung program moderasi beragama.
Zakat diharapkan juga mampu mengurangi pandangan-pandangan ekstremisme, radikalisme serta ujaran-ujaran kebencian (hate speech) yang bisa berdampak pada retaknya hubungan internal umat maupun antar umat beragama.
Baca Juga:Yuk Kenalan Sama Hasogi Vape Store and Kitchen di Galuh Mas Karawang, Tempat Ngopi dan Vaping KekinianCari Tempat Makan Mie Enak di Galuh Mas? Yuk Kenalan dengan Warmindo 99!
Zakat dalam implementasinya, selain mengurangi gap antara orang-orang kaya dengan mereka yang berkategori miskin, juga memungkinkan untuk membangun perekonomian, baik di perkotaan maupun pedesaan dengan konsep pembangunan berkelanjutan.
Pertumbuhan ekonomi yang baik sendiri, jangan sampai menyisakan ketertinggalan berlebihan dari orang-orang miskin yang tak mampu menjadi bagian kemajuan.
Pembangunan nasional diharapkan berlandaskan pemberdayaan masyarakat sehingga, masyarakat adil dan makmur benar-benar terwujud dan menjadi kenyataan.
Di sinilah titik singgungnya, solusi zakat untuk terciptanya moderasi beragama di tengah-tengah umat.
Dari pembangunan yang penuh harmoni dengan sendirinya akan melahirkan kesadaran beragama yang baik, penuh toleransi dan saling menghormati. Jadi zakat dapat mempengaruhi moderasi beragama dengan cara mendukung program pembangunan kesejahteraan yang berlandaskan nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan toleransi.
Melalui pengelolaan zakat yang transparan dan optimal, zakat dapat berfungsi sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama dalam masyarakat, mendorong kemakmuran, dan membangun harmoni di tengah keberagaman.
Sebaliknya, bila pembangunan yang dilakukan justru memicu dalamnya kesenjangan, ia akan melahirkan ketidakharmonisan dan pada akhirnya bisa memicu renggangnya hubungan antar elemen dalam struktur masyarakat, baik di internal umat Islam maupun dengan sesama umat beragama.
Baca Juga:Cukur Rambut Gaya Kekinian di Rex Berg Barbershop Galuh Mas, Tempat Nongkrongnya Anak Gaul Karawang!Rahmat Hidayat Djati Tebar Beasiswa Kuliah di Politeknik Kepribadian Bangsa
Karena ketidakharmonisan juga berisiko mendorong munculnya persoalan serius dalam perdamaian antar umat beragama di Indonesia. Dan hal ini berdampak munculnya ancaman pada persatuan dan kesatuan bangsa, baik dalam kehidupan beragama dan bernegara.
Rekomendasi Zakat dan Moderasi Beragama
Zakat adalah salah satu pilar ajaran Islam yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.