KBEonline.id- Anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari Daerah Pemilihan (Dapil) VII, Saeful Islam, menggelar reses masa sidang ketiga tahun 2025 di Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara pada Sabtu (06/09/2025). Saat itu warga mnta bak sampah dan baktor bukan bakrong.
Dalam pertemuan tersebut, ia menampung beragam aspirasi masyarakat, salah satunya terkait pemberdayaan ekonomi melalui pengelolaan sampah.
Giarto, warga Perumahan Villa Mutiara 2 RT 18 RW 08, Desa Sukasejati, Kecamatan Cikarang Selatan, menyampaikan bahwa Bank Sampah di wilayahnya sudah berdiri sejak 2023. Namun, operasionalnya masih terkendala minimnya fasilitas.
Baca Juga:KEBIJAKAN PENGELOLAAN ZAKAT DAN MODERASI BERAGAMAYuk Kenalan Sama Hasogi Vape Store and Kitchen di Galuh Mas Karawang, Tempat Ngopi dan Vaping Kekinian
“Saat ini kami hanya menggunakan gerobak dorong untuk mengangkut sampah yang disetorkan warga. Kalau ada baktor, tentu akan jauh lebih efisien dari segi waktu dan tenaga,” ujar Giarto kepada Cikarang Ekspres.
Ia berharap melalui reses ini, Saeful Islam dapat menjembatani aspirasi warga agar bantuan berupa baktor bisa segera terealisasi. “Usulan ini sudah kami sampaikan. Mudah-mudahan bisa segera diwujudkan,” tambahnya
Menanggapi hal tersebut, Saeful Islam menegaskan pentingnya pengelolaan sampah berbasis komunitas dengan mendirikan Bank Sampah.
Menurutnya, langkah ini bisa menjadi solusi konkret untuk mengatasi persoalan sampah yang semakin mengkhawatirkan di Kabupaten Bekasi.
“Bank Sampah ini sebenarnya salah satu langkah yang bisa kita lakukan untuk menghadapi kedaruratan sampah di daerah kita. Selama ini kita hanya fokus pada penanganan di hulu, padahal seharusnya kita mulai dari hilir. Dengan begitu, TPA Burangkeng nantinya hanya akan menerima residu,” jelas Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi itu.
Saeful juga mendorong Pemkab Bekasi lebih aktif melakukan sosialisasi mengenai pemilahan dan pengelolaan sampah. Edukasi kepada masyarakat, katanya, penting agar warga memahami perbedaan sampah organik, anorganik, bernilai ekonomis, dan non-ekonomis.
“Pemahaman seperti ini harus terus disampaikan kepada masyarakat. Dengan begitu, mereka bisa memilah dan mengelola sampah dengan lebih baik.
Baca Juga:Cari Tempat Makan Mie Enak di Galuh Mas? Yuk Kenalan dengan Warmindo 99!Cukur Rambut Gaya Kekinian di Rex Berg Barbershop Galuh Mas, Tempat Nongkrongnya Anak Gaul Karawang!
Selain itu, edukasi ini juga bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” tambahnya.
Selain edukasi, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menekankan perlunya dukungan sarana dan prasarana bagi Bank Sampah yang sudah beroperasi, seperti baktor (motor roda tiga), alat timbang, dan fasilitas pendukung lainnya.