KBEOnline.id – Sebanyak 12 pemain tim pelajar nasional Indonesia dilepas untuk berlaga di ajang Borneo Football International Cup Malaysia 2025 kategori U-10. Membanggakan, karena dari jumlah tersebut, 10 pemain berasal dari Karawang dan 2 lainnya dari Jakarta.
Tim yang berangkat adalah Dream Come True (DCT) Royal, salah satu anggota operator sepakbola usia muda dari Asosiasi Pembina Sepakbola Usia Muda Seluruh Indonesia (APSUMSI). Keikutsertaan mereka menjadi bagian dari program pembinaan berjenjang APSUMSI yang seluruh pembiayaannya dilakukan secara gotong royong, tanpa mengandalkan dana APBN.
Ketua Umum APSUMSI, H. Agus Riyanto, S.T., M.Si., menegaskan pihaknya konsisten menghadirkan peluang bagi generasi muda sepakbola Indonesia.
Baca Juga:Orang Subang Silahkan Coba Lowongan Kerja di Alfamart untuk Posisi Crew StoreOrang Indramayu Silahkan Coba Ada Lowongan di Alfamart untuk Posisi Crew Store
“APSUMSI hadir untuk anak-anak bangsa yang ingin menambah jam terbang ke level internasional. Kami berharap para operator sepakbola dan para pemain bisa membentuk karakter luhur di setiap kejuaraan,” ungkap H. Agus.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora RI, Dr. Raden Isnanta, M.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap kemandirian APSUMSI dalam membina sepakbola usia muda.
“Saya sangat berterima kasih kepada para operator sepakbola usia muda yang tergabung dalam APSUMSI. Dengan kebersamaan dan dukungan orang tua, anak-anak bisa berkesempatan mengikuti event internasional. Ini contoh nyata kemandirian yang tidak membebani APBN,” tegas Rade
Acara pelepasan tim dilakukan secara simbolis oleh Deputi Kemenpora Dr. Raden Isnanta, M.Pd., Ketua Umum APSUMSI H. Agus Riyanto, S.T., M.Si., Sekjen APSUMSI Heriana Kurniawan, Ketua ASSBI H. Amartha Imron, serta Ketua DCT Royal Gillian pada tanggal 7 September 2025.
Dengan partisipasi ini, APSUMSI meneguhkan langkahnya untuk terus membina sepakbola usia muda secara independen, profesional, dan berkelanjutan. Kehadiran anak-anak Karawang di level internasional menjadi bukti bahwa kerja keras, dukungan orang tua, dan kemandirian organisasi mampu melahirkan prestasi membanggakan bagi Indonesia.
