Perusahaan di Bekasi Minim Laporkan Lowongan Kerja ke Aplikasi Resmi Kemnaker

Ilustrasi Lowongan Pekerjaan.
ILUSTRASI: Perusahaan di Bekasi Minim Laporkan Lowongan Kerja ke Aplikasi Resmi Kemnaker.
0 Komentar

BEKASI, KBEONLINE.ID – Kewajiban perusahaan melaporkan informasi lowongan kerja ke aplikasi Sistem Informasi Pasar Kerja (SIAP Kerja) milik Kementerian Ketenagakerjaan RI masih jauh dari harapan. Di Kabupaten Bekasi, tercatat baru 1.891 perusahaan yang terdaftar, atau kurang dari 10 persen dari total perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut.

Kepala Bidang Informasi Pasar Kerja dan Peningkatan Produktivitas Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi, Muhammad Ali Amran, menjelaskan pihaknya gencar melakukan sosialisasi terkait Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 57 Tahun 2023. Aturan tersebut mewajibkan perusahaan melaporkan lowongan kerja secara resmi melalui aplikasi SIAP Kerja.

“Perusahaan yang terdaftar di aplikasi SIAP Kerja ada sebanyak 1.891 perusahaan. Namun jumlah ini masih jauh dari target, karena kurang dari 10 persen dari total perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Bekasi,” ujar Ali Amran kepada Cikarang Ekspres.

Baca Juga:DPUPR Karawang Gratiskan Gambar Teknis Rumah Sederhana bagi MasyarakatMahamuda Bekasi Bongkar Tunjangan Wakil Rakyat: Kota Bekasi Rp. 27,8 Miliar, Kabupaten Rp. 32,3 Miliar/Tahun

Ali Amran menegaskan, rendahnya tingkat kepatuhan ini menjadi perhatian serius baik bagi Disnaker Kabupaten Bekasi maupun Kemnaker. Ia berharap perusahaan segera memanfaatkan aplikasi tersebut demi transparansi dan efisiensi pasar kerja.

“Ini memang masih menjadi konsen bersama dengan Kemnaker bagaimana perusahaan segera masuk ke aplikasi tersebut,” ucapnya.

Sementara itu, seorang praktisi Human Resource Development (HRD) di Kabupaten Bekasi menilai mayoritas perusahaan yang sudah menggunakan aplikasi SIAP Kerja adalah mereka yang pernah mengikuti sosialisasi dari Disnaker.

“Biasanya perusahaan yang pernah ikut acara Disnaker lebih patuh karena sering diingatkan lewat forum WhatsApp. Tapi yang nggak pernah hadir di acara, banyak yang malah nggak tahu soal kewajiban ini,” ungkapnya.

Menurutnya, sebagian besar perusahaan masih mengandalkan metode konvensional atau aplikasi rekrutmen pihak swasta. Hal itu diperparah dengan sejumlah keterbatasan pada aplikasi SIAP Kerja, seperti fitur penyortiran kandidat dan ekspor data ke format Excel yang belum optimal. Kolom pengalaman kerja juga dinilai kurang informatif dibandingkan aplikasi swasta.

“Kita sudah sampaikan keluhan ini sejak tahun lalu, tapi perbaikan belum kunjung dilakukan. Jawabannya selalu sama, masih dalam progres,” tandasnya. (Iky)

0 Komentar