DLH berharap masyarakat dapat memahami bahwa pekerjaan ini merupakan proses bertahap yang membutuhkan waktu dan perhatian terhadap detail.
“Kita pastikan seluruh tahapan dilakukan sesuai rencana dan spesifikasi teknis. Kami terbuka terhadap masukan masyarakat, tapi kami juga perlu menjelaskan bahwa pekerjaan ini bukan semata menabur sekam, melainkan proses pemuliaan tanah yang komprehensif,” pungkas Dede.
Dede juga mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga taman yang telah ditata dan dirawat. “Kami harap masyarakat bisa ikut menjaga dan tidak merusak taman yang sudah kita rawat bersama,” katanya.
Baca Juga:Tingkatkan Keterampilan Motorik Anak Tunagrahita, Dosen PJKR Unsika Kembangkan Media Pembelajaran Digital5 Pantai Anti-Mainstream di Malang, Cocok untuk yang Ingin Menyendiri!
Dengan dukungan anggaran dan partisipasi masyarakat, DLH Karawang berharap pemuliaan tanah dan penghijauan taman kota dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan kualitas udara di perkotaan. “Kalau tanah subur, tanaman sehat, kota pun jadi lebih sejuk,” pungkasnya. (Siska)