KBEOnline.id, KARAWANG – PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) resmi memulai pembangunan Liquefied Natural Gas (LNG) Station di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, pada 30 Agustus 2025.
Proyek berkapasitas 1,5 juta standard cubic feet per day (MMSCFD) yang digarap PT GT Ladang Teknik dan Jianyang Greenfir New Energy Equipment Co Ltd (GreenFir) itu ditargetkan selesai pada kuartal IV-2026.
Direktur Utama CGAS Andika Purwonugroho mengatakan, pembangunan fasilitas LNG tersebut merupakan langkah strategis perseroan untuk ekspansi bisnis sekaligus mendukung transisi energi bersih nasional.
Baca Juga:Ajang Silaturahmi Bikers CBR Nasional, Jambore Asosiasi Honda CBR XIII 2025 Digelar di BogorDari Limbah Jadi Oleh-Oleh Khas Karawang, Unsika dan Pekka Ciptakan Mie Caruka dan Keripik Tempe Basiah
“Dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, fasilitas ini diharapkan mampu mendorong efisiensi energi di kawasan industri, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil,” ujarnya dalam keterangan resminya.
Sumber pasokan LNG Station berasal dari Sumur Galian 1, sumur gas marjinal yang dikelola oleh Pertamina EP. Menurut Andika, pasokan ini akan menjadi fondasi awal dalam memenuhi kebutuhan LNG domestik yang terus meningkat. “Fasilitas ini diharapkan menjadi pilar pertumbuhan baru bagi perseroan,” katanya.
CGAS memanfaatkan dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) untuk membiayai proyek ini. Hingga pertengahan 2025, perusahaan telah menggunakan Rp85,28 miliar, terdiri atas Rp67,96 miliar untuk pembayaran awal peralatan LNG dan Rp17,31 miliar sebagai modal kerja.
“Pembangunan LNG Station ini merupakan salah satu implementasi pemanfaatan dana IPO yang kami dedikasikan untuk infrastruktur energi bersih,” tambah Andika.
Selain pembangunan LNG di Karawang, CGAS juga terlibat dalam sejumlah proyek Compressed Natural Gas (CNG) Station di Grobongan Jawa tengah, Manyar Jawa Timur dan Majalengka Jawa Barat. Di mana, perusahaan yang berpusat di Cikarang Kabupaten Bekasi ini baru saja meresmikan CNG Station di Gresik, Jawa Timur, dengan kapasitas 2 MMSCFD atau setara 20 juta meter kubik per tahun. Dari fasilitas tersebut, perseroan memperkirakan tambahan pendapatan sekitar Rp150 miliar per tahun. (hyt)