KARAWANG, KBEonkine.id – Hidup tak selalu berjalan sesuai harapan. Kisah mengharukan datang dari Yunita Rahmawati, seorang remaja berusia 13 tahun asal Desa Pasirawi, Kecamatan Rawamerta, Karawang. Yunita, yang sejak lahir menyandang down syndrome, kini harus berjuang menghadapi keterbatasan fisik setelah kehilangan kemampuan berjalan.
Sejak kecil, Yunita tumbuh layaknya anak-anak lain. Ia mampu berjalan dan bermain bersama teman-temannya. Namun, kehidupan gadis ini berubah drastis ketika ayahnya meninggal dunia tiga tahun lalu. Duka yang mendalam membuat kondisi kesehatannya menurun tajam hingga ia mengalami demam tinggi.
Menurut penuturan sang ibu, Warsah (53), sejak saat itu Yunita kehilangan kemampuan berjalan.
Baca Juga:Sukses Digelar, Bupati Cup Cabor Sepak Bola Disambut Antusias, Terima Kasih Bupati Karawang dan Disdikpora Karawang Cetak Rekor MURI, Gelar Bazar UMKM Terlama di Indonesia
“Dulu Yunita masih bisa jalan, tapi setelah sakit demam pas ayahnya meninggal, dia jadi lumpuh. Sekarang tinggal bersama saya dan kakaknya,” tutur Warsah, Sabtu (13/9/2025).
Di tengah keterbatasan, secercah harapan muncul kembali. Pemerintah Kabupaten Karawang hadir memberikan bantuan kursi roda serta mengaktifkan kembali kepesertaan BPJS Kesehatan milik Yunita agar ia bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.
“Kami datang memberikan kursi roda dan membantu mengaktifkan BPJS Kesehatan Yunita. Selain itu, kami juga mengupayakan agar keluarga ini kembali menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) seperti lima tahun lalu,” kata Plt. Camat Rawamerta, Angga Satria Atmaja, saat mengunjungi rumah Warsah.
Langkah Pemkab Karawang ini disambut baik oleh keluarga Yunita yang selama ini berjuang sendiri merawat putri mereka. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban dan memberi kesempatan bagi Yunita untuk memperoleh perawatan lebih layak.
Sementara itu, pihak Puskesmas Balongsari terus memantau kondisi kesehatan Yunita. Kepala Puskesmas Balongsari, dr. Sukaesih Eka Kurnia, memastikan pihaknya telah memberikan pemeriksaan menyeluruh.
“Kami sudah lakukan pemeriksaan fisik dan mengambil sampel feses untuk menyingkirkan kemungkinan polio, dan hasilnya negatif. Ini murni cerebral palsy bawaan sejak lahir,” jelas dr. Eka.
Meski peluang Yunita untuk kembali berjalan sangat kecil, dr. Eka menekankan pentingnya pemberian nutrisi seimbang dan pola asuh yang baik.
Baca Juga:Daftar 30+ Kode Redeem FF Terbaru 14 September 2025: Ada Skin M1887 (SG2) One Punch Man Gratis Buruan Klaim!Lagi Diet? Ini Dia 5 Rekomendasi Cemilan Sehat dan Rendah Kalori yang Enak, Mudah Ditemukan di Minimarket
“Organ tubuh lainnya, termasuk jantung, dalam kondisi normal. Dengan gizi yang cukup, fisiknya bisa lebih kuat dan kualitas hidupnya bisa ditingkatkan,” tambahnya.