Albania Punya Menteri AI Pertama di Dunia, Fokus Berantas Korupsi

Albania Punya Menteri AI Pertama di Dunia, Fokus Berantas Korupsi
Albania Punya Menteri AI Pertama di Dunia, Fokus Berantas Korupsi
0 Komentar

KBEOnline.id – Albania mencatat sejarah baru dalam dunia politik internasional dengan menunjuk Diella, sistem kecerdasan buatan (AI), sebagai Menteri Pengadaan Publik virtual. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Edi Rama pada 11 September 2025, menjadikan Albania sebagai negara pertama yang menempatkan AI di kursi menteri.

Siapa Diella, AI Pertama yang Jadi Menteri?

Diella sebelumnya dikenal sebagai asisten virtual di portal e-Albania, yang membantu warga mengakses dokumen publik dan layanan digital. Nama “Diella” sendiri berarti matahari dalam bahasa Albania, melambangkan harapan akan transparansi baru dalam tata kelola pemerintahan.

Tugas utamanya kini jauh lebih besar: mengelola dan memutuskan seluruh tender publik yang selama ini menjadi titik rawan korupsi, suap, dan konflik kepentingan. Dengan kehadiran Diella, pemerintah Albania berharap sistem pengadaan menjadi lebih objektif, transparan, dan bebas intervensi politik.

Baca Juga:AMD Pamer Performa Ryzen 9000X3D, Gaming e-Sports Tembus 1000 FPSLebih Praktis! Windows 11 Sediakan Opsi Tes Internet Langsung di Sistem

Kerja Sama dengan Microsoft dan Jalur Reformasi Albania

Pengembangan sistem AI Diella dilakukan dengan dukungan Microsoft, sebagai bagian dari strategi digitalisasi dan otomatisasi layanan publik Albania. Langkah ini juga terkait ambisi Albania untuk bergabung dengan Uni Eropa, di mana transparansi dan pemberantasan korupsi menjadi syarat utama.

Kontroversi dan Tantangan Hukum

Meski terdengar revolusioner, penunjukan Diella memicu perdebatan sengit. Sejumlah pakar hukum dan oposisi menyebut kebijakan ini tidak memiliki dasar konstitusi. Konstitusi Albania menetapkan bahwa seorang menteri harus warga negara yang hadir secara fisik, sementara Diella hanyalah sistem virtual.

Hal ini menimbulkan pertanyaan serius:

  • Bagaimana mekanisme akuntabilitas dan oversight terhadap keputusan AI?
  • Apakah Diella bisa benar-benar kebal dari manipulasi dan penyalahgunaan?
  • Siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kesalahan dalam keputusan tender?

Skeptisisme Publik Masih Tinggi

Walau pemerintah menyatakan akan melakukan alih kewenangan bertahap dari kementerian konvensional ke Diella, skeptisisme publik belum surut. Ungkapan populer yang beredar adalah “even Diella akan dikorupsi di Albania”, menegaskan keraguan bahwa teknologi AI tetap bisa dipolitisasi jika tidak diawasi dengan ketat.

Sejauh ini, pemerintah belum memberikan penjelasan rinci mengenai struktur pengawasan manusia, audit independen, serta keamanan data dan algoritma yang digunakan Diella.

0 Komentar