Menyelami lautan Muara Tangkolak disambut ribuan penghuni laut yang bersuka cita sambil berkata “Terimakasih telah berkunjung dengan membawa buah tangan yang Istimewa, terimakasih telah berusaha melindungi kami”. Ternyata dasar laut tak seganas amukan ombaknya laut, setelah Lelah melawan arusnya laut namun ia memberikan hadiah dengan keindahan alam beserta para penghuninya.
Mereka menghampiri penyelam menggerakan sirip kecilnya, memutari tempat tinggal barunya, berharap semua manusia sebaik para penyelam ini dan berharap seluruh penghuni laut merasakan kebahagiaan yang mereka rasakan saat ini.
“Kami monitoring sebulan sekali. Hasilnya menggembirakan, lebih dari 80 persen bibit hidup. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit,” ujar Dama Saputra, Ketua Kelompok Pandu Alam Sendulang (PAS).
Baca Juga:DPMD Karawang Gelar Tahapan Pemaparan Anugerah Gapura Sri Baduga Tahun 2025Dana ZIS Baznas Karawang Tembus Rp8 Miliar, Penyaluran Capai 85 Persen
Sinar harapan sudah terlihat bagi para nelayan, tak perlu melaut jauh kini bisa mendapatkan ikan disekitar sini. Habis gelap terbitlah terang laut yang rusak kini mulai bangkit.
“Awalnya hanya program CRS. Tapi target kami, lima tahun kedepan, Masyarakat bisa mandiri. Mereka yang akan menjadi penjaga karang inni,” kata Ahmad Salman sebagai Associate Monitoring Pemulihan Environmental PHE ONWJ.
Program ini membuktikan, nyatanya manusia dan alam tak bisa saling egois. Manusia merusak alam, alam pun bisa membalas manusia dengan melenyapkan semua kekayaan alam dengan sekali sapuan air laut. Tak hanya menyelamatkan harta karun VOC, namun juga menyelamatkan para penghuni laut di bawah sana yang mereka pun mempunyai hak untuk tersenyum.
Upaya yang dilakukan mungkin terlihat sederhana, tapi dampaknya luar biasa. Muara Tangkolak mengajarkan bahwa masa lalu dan masa depan bisa hidup berdampingan asalkan manusia mau menjaga.(Aufa)