KBEonline.id – Sebuah perubahan besar hadir di wajah pusat pemerintahan Kabupaten Karawang. Landmark ikonik bertuliskan Interasih, yang selama puluhan tahun berdiri di halaman depan Kantor Bupati, kini resmi bertransformasi dengan landmark baru bertuliskan Karawang Maju.
Perubahan ini bukan sekadar pergantian tulisan, melainkan simbol dari arah pembangunan baru yang lebih progresif. Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh, menegaskan bahwa “Karawang Maju” adalah wujud kelanjutan visi pembangunan daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Sejak awal saya menjabat, sudah saya sampaikan bahwa Karawang harus maju. Interasih yang berarti indah, tertib, aman, dan bersih tetap kita jaga. Tetapi sekarang waktunya naik tingkat, menegaskan identitas baru melalui Karawang Maju,” ujar Bupati Aep, Jumat (12/9/2025).
Baca Juga:Perumdam: Distribusi Air di Cabang Tirtajaya Terhenti Sementara Akibat Pekerjaan Koneksi PLTSJadi Pertanyaan Para Mantan Bupati: Mantap, Ternyata Luas Lahan Sawah Karawang Masih 101 Ribu Hektare Loh..
Interasih, konsep yang lahir sejak era Bupati Dadang S. Muchtar itu tetap menjadi fondasi. Filosofi indah, tertib, aman, dan bersih adalah kebutuhan dasar yang wajib dipertahankan. Namun, menurut Bupati Aep, zaman terus bergerak, dan Karawang harus hadir dengan visi yang lebih kuat.
“Kalau kita tidak percaya diri, bagaimana bisa memimpin Karawang? Daerah lain punya ikon khas masing-masing. Karawang juga harus punya ciri sendiri, dan kita harus bangga dengan identitas itu,” tegasnya.
Tagline Karawang Maju, lanjut Aep, adalah ajakan untuk bersama-sama membangun daerah ini agar lebih berdaya saing, inovatif, dan memiliki daya tarik tersendiri.
Filosofi dalam Penataan Kota
Sebagai langkah konkret, Bupati Aep menerapkan penyeragaman desain pagar pada gedung-gedung pemerintahan, kantor pelayanan publik, hingga fasilitas olahraga. Menurutnya, pagar bukan sekadar pembatas, melainkan simbol kebulatan tekad masyarakat Karawang.
“Filosofinya jelas, pagar itu kebulatan tekad. Makanya kita seragamkan. Itu sudah saya SK-kan. Kalau ada pagar yang sudah lama dan kurang representatif, kita ganti. Mulai dari kantor bupati, Kemenag, BPN, sampai stadion,” jelasnya.
Selain pagar, Bupati juga menyoroti penataan fasilitas publik seperti kantin, GOR, hingga ruang pelayanan agar lebih rapi, modern, dan nyaman. Penataan ini diyakini dapat memberi dampak positif terhadap perputaran ekonomi.