KARAWANG, KBEonline.id – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menanggapi keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang membatalkan rencana perpanjangan rute KRL Jabodetabek ke Subang dan Purwakarta. Menurutnya, pemerintah provinsi akan segera berkoordinasi untuk mencari solusi terbaik agar pembangunan infrastruktur tetap memberi manfaat bagi masyarakat, Kamis (18/9/2025).
“Hari ini kan Kemenhub sudah ada data, harusnya tadi pagi kita bertemu. Tapi karena tidak bisa dilakukan rapat di stasiun kereta cepat, sehingga melaksanakan di sini. Saya nanti koordinasilah dengan Kemenhub apa yang harus menjadi bahan atensi kita dan apa yang menjadi solusi yang harus dilakukan,” ujar Dedi pada Kamis (18/9/2025).
Ia menekankan agar penataan transportasi di setiap daerah bisa segera rampung. “Secepatnya setiap daerah yang hari ini dilakukan penataan harus cepat selesai, cepat tertib, kita ingin pembangunan ini bermanfaat,” lanjutnya.
Baca Juga:Maulid Nabi Momen Penting Meneladani Akhlak Rasulullah5 HP RAM 8 Penyimpanan 256GB Harga Rp2 Jutaan Terbaik September 2025
Sebelumnya, Kemenhub memastikan rute KRL Jabodetabek batal diperpanjang hingga Karawang, Subang, dan Purwakarta. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (LLKA) DJKA Kemenhub, Arif Anwar, menjelaskan bahwa hingga saat ini elektrifikasi jalur baru mencakup lintasan Bekasi–Cikarang. Untuk memperpanjang ke Karawang, pemerintah harus melakukan pemasangan listrik aliran atas (LAA) terlebih dahulu, yang membutuhkan anggaran besar.
“Saat ini kapasitas fiskal kita mungkin belum cukup memenuhi ya kalau kita melakukan elektrifikasi sampai dengan Karawang. Karena ada program-program lain yang lebih prioritas,” kata Arif, Senin (15/9/2025).
Untuk sementara, penumpang yang hendak menuju Karawang dapat memanfaatkan KA lokal dari Cikarang hingga Cikampek. Padahal, rencana perpanjangan jalur KRL ke Karawang sudah diwacanakan sejak 2019. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bahkan sempat menargetkan proyek tersebut rampung pada 2025 atau paling lambat 2026.