KARAWANG- Nama PT Jui Shin Indonesia (JSI) belakangan kian akrab di telinga masyarakat Karawang dan Kabupaten Bekasi. Teranyar Pemkab Karawang resmi memberlakukan larangan oprasional truk-truk besar milik PT JSI berlalu-lalang di jalanan Karawang. Tapi sedikit yang tahu, bisnis apa di balik layar PT Jui Shin Indonesia.
JIka kalian sedang mengerjakan renovasi atau membuat rumah, pasti membutuhkan bahan baku semen. JIka Anda membeli merek Semen Garuda atau Garuda Tilem berarti Anda sedang membeli produk milik PT Jui Shin Indonesia. Ya, betul, PT JSI adalah pabrik produksi Semen Garuda. PT. Jui Shin Indonesia didirikan di Indonesia pada tahun 2001. Dibawah korporasi kami terdapat dua brand utama yaitu Garuda Tile (didirikan pada tahun 2001) dan Garuda Cement (didirikan pada tahun 2014.
Kantor pusat manajemen dan direksi PT JSI ada di Jakarta. Tepatnya di Wisma 76, Lantai 16, Jl. Let. Jend. S. Parman Kav.76 Slipi, Jakarta 11410. Sedangkan lokasi pabriknya berada di perbatasan Kabupaten Bekasi dan Karawang. Secara adminstratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Bekasi. Namun akses ke luar masuk pabrik saat ini hanya ada satu akases melalui Kabupaten Karawang. Mobil-mobil besar milik PT JSI tidak hilir-mudik di Kabupaten Bekasi, tapi di Kabupaten Karawang.
Baca Juga:Partai Bupati Bekasi Minta Partai Wakil Bupati Legawa Soal Tak Dilibatkan Rotasi-Mutasi PejabatAsyik! Urai Macet, Giliran Bongkar Muat di Pasar Beras Johar yang Bakal Ditata Bupati Karawang
Soal bahan baku. Beredar informasi saat ini PT JSI mengambil bahan baku di Bandung dan Sukabumi. Hal itu juga yang diungkapkan Anggota DPRD Jawa Barat, Jenal Arifin yang notabene legislator yang rumahnya tak jauh dari lokasi pabrik PT JSI di Karawang Selatan.
“Sekarang ini kan JSI tidak mengambil lagi bahan baku semennya dari Pangkalan. Katanya mereka (JSI) sudah ngambil dari Sukabumi dan Bandung. Masih terkait dengan kendaraan operasional JSI, kalau sebatas angkutan semennya masih boleh melintas di jalan di wilayah Karawang. Karena ini mah truknya gak banyak,” kata dia.
Namun belakangan ini muncul perizianan tambang milik PT Mas Putih Belitung seluas 87 hektare di Desa Tamansari, Pangkalan yang diduga kuat masih kongsi bisnis PT JSI. Hal ini diperkuat dengan yang mengurus izin tambang (IUP) PT Mas Putih belitung adalah Fredy Chandra. DIa adalah DIrut PT JSI. Sekaligus orang yang sama ketika PT JSI mengurus izin puluhan tahun lalu. (bbs/mhs)