Terlalu Panjang 'Omon-omon' Mic Presiden Prabowo Dimatikan Panitia Sidang Umum PBB

ist
Aksi pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB menjadi sorotan seisi negeri. Namu nada kejadian lucu yang mewarnainya ketika mikrofon Prabowo dimatikan oleh panitia.
0 Komentar

JAKARTA- Aksi pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB menjadi sorotan seisi negeri. Namu ada kejadian lucu yang mewarnainya ketika mikrofon Prabowo dimatikan oleh panitia. Usut punya usut ternyata peristiwa matinya mikrofon tersebut memang sengaja dimatikan oleh panitia, bukanlah gangguan teknis semata.

Presiden Prabowo dinilai terlalu panjang ‘omon-omon’ berpidato. Padahal waktu yang diberikan kedapanya untuk berpidato hanya lima menit saja.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menjelaskan penyebabnya terkait aturan ketat waktu berbicara di forum internasional tersebut.Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, Hartyo Harkomoyo, menegaskan bahwa insiden tersebut bukan karena gangguan teknis. Melainkan aturan resmi PBB.

Baca Juga:Pemkot Bekasi Janji Guyur Rp 200 Juta ke Para Atlet Peraih Medali di Porprov Jawa BaratSeptember Mau Habis, Rombongan Komisi II DPRD Cek Pembangunan IGD Lima Lantai RSUD Karawang

“Berkaitan dengan pidato pada pertemuan di atas, terdapat rule of procedure bahwa setiap negara mendapat kesempatan 5 menit. Apabila pidato lebih dari 5 menit maka mic akan dimatikan,” ujar Hartyo dalam keterangan resmi, Selasa (23/9).

Hartyo menambahkan, suara Presiden Prabowo tetap terdengar oleh para delegasi meski mikrofon utama dimatikan. Bahkan terdengar jelas.

“Meski mic dimatikan, pidato Presiden Prabowo masih jelas terdengar oleh para delegasi di GA Hall,” tegasnya.

Prabowo mendapatkan kesempatan berpidato dalam Konferensi Internasional Tingkat Tinggi (KTT) untuk Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara di New York, Amerika Serikat (AS) pada Senin (22/9) waktu setempat.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap solusi dua negara (Two-State Solution) sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian.

Ia menekankan bahwa Palestina harus dijamin status kenegaraannya. Indonesia siap mengakui Israel begitu negara tersebut mengakui kemerdekaan Palestina, dengan dukungan penuh terhadap jaminan keamanan Israel.

Ia juga mendesak negara lain untuk segera bertindak, menghentikan perang, dan mengakhiri bencana kemanusiaan di Gaza. Indonesia, kata Prabowo, siap ambil bagian termasuk dengan mengirim pasukan penjaga perdamaian. (bbs/mhs)

0 Komentar