KBEonline.id – Peringatan Hari Tani Nasional tahun ini diwarnai dengan semangat baru di lahan pertanian Karawang, Jawa Barat. Lebih dari 300 petani berkumpul dalam acara Gelar Teknologi di Learning Farm yang diinisiasi perusahaan benih sayuran PT East West Seed Indonesia (EWINDO). Para petani belajar langsung mengenai teknologi pertanian terkini termasuk praktik pertanian presisi, sebuah pendekatan modern yang menekankan efisiensi, keberlanjutan, dan ramah lingkungan.
Dalam pelatihan lapangan itu, petani dikenalkan cara mengolah lahan yang lebih efektif seperti pengukuran pH tanah, penggunaan pupuk hayati, serta menerapkan pengendalian hama terpadu. Tujuannya, agar petani mampu meningkatkan produksi sekaligus menjaga kelestarian lahan menghadapi tantangan yang kian kompleks, seperti anomali iklim, penurunan kualitas lahan pertanian, hingga serangan hama dan penyakit.
“Pemanfaatan teknologi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Kami ingin petani sayuran bisa menghasilkan panen yang lebih tinggi dan disaat bersamaan tetap menjaga kualitas tanah sehingga kesejahteraan petani dapat berkelanjutan,” ujar Direktur R&D EWINDO, Fatkhu Rokhman, Rabu, 24/9/2025.
Baca Juga:Lebih dari Seribu Orang di Bekasi Kena PHK Per September 2025Klaim Hadiah Gratis dari Kode Redeem FC Mobile Terbaru, 24 September 2025
Termasuk dalam teknologi budidaya ini adalah penggunaan varietas tanaman unggul yang sesuai dengan kondisi dataran rendah Karawang. Beberapa di antaranya adalah kacang panjang GUARDA, terong M72 F1, paria OPAL F1, dan jagung NB Super F1 serta bunga kol dataran rendah PM 3000 F1. Varietas-varietas tersebut memiliki keunggulan tahan terhadap serangan virus, potensi hasil panen tinggi, genjah serta sesuai dengan selera pasar. Kehadiran varietas baru ini diharapkan membantu petani lebih adaptif terhadap perubahan iklim sekaligus memperbesar peluang ekonomi.
“Jagung NB Super F1 ini membantu sekali. Kalau dulu sering gagal karena serangan penyakit, Alhamdulillah sekarang hasil lebih memuaskan. Selain genjah dan hasil panen besar, putren (baby corn) yang dihasilkan juga melimpah,” kata Ajid Agustian, petani asal Desa Pagaden, Subang, Jawa Barat.
Hal serupa dirasakan Enda, petani sayuran dari Karawang. Ia menilai varietas terong M72 dan paria OPAL membawa harapan baru. “Hasil panennya besar dan risiko penyakit berkurang. Apalagi setelah kami diajari cara pakai pupuk hayati dan cek pH tanah, hasilnya lebih bagus,” tuturnya.