KBEonline.id – Pertamina EP Jatibarang Field resmi mencatatkan produksi perdana (liquid onstream) dari Stasiun Pengumpul (SP) Akasia Bagus Stage 1 pada Kamis (18/9). Tepat pukul 13.48 WIB, tanda dimulainya operasi ditandai dengan pembukaan valve yang mengalirkan fluida dari sumur ABG-04 menuju HP Production Separator, dengan volume mencapai 400 barel fluida per hari.
Dalam industri migas, liquid onstream merupakan fase penting yang menandai beroperasinya fasilitas produksi cairan dari sebuah proyek. Keberhasilan ini sekaligus menjadi realisasi awal dari proyek pengembangan SP ABG Stage 1, bagian dari program Optimasi Pengembangan Lapangan-Lapangan (OPLL) Akasia Bagus – Gantar yang berada di bawah pengawasan SKK Migas.
Capaian tersebut juga dibarengi dengan pencatatan 2.268.180 jam kerja selamat tanpa insiden Lost Time Injury (Zero LTI), menegaskan komitmen Pertamina EP pada aspek keselamatan kerja.
Baca Juga:Polemik Pajak MBLB Karawang, PUSTAKA: Tuduhan Pemerasan Tak BerdasarPercepatan Perbaikan Infrastruktur 2026, DPUTR Ajukan Tambahan Anggaran
Dengan pengembangan ini, kapasitas produksi SP ABG Stage 1 ditargetkan meningkat hingga 7.250 barel fluida per hari (BLPD). Pertamina EP menilai tambahan produksi dari Lapangan Jatibarang akan memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan serta kedaulatan energi nasional.
Setelah tahap liquid onstream, proyek ini akan berlanjut pada tes performa selama tujuh hari untuk memastikan seluruh fasilitas beroperasi sesuai standar desain, kualitas, dan kapasitas. Tahapan berikutnya adalah masuk ke fase operasi dan pemeliharaan penuh.
“Keberhasilan liquid onstream di SP Akasia Bagus Stage 1, dengan kapasitas 7.250 BLPD dan 22 MMSCFD, merupakan langkah strategis dalam mengoptimalkan potensi migas nasional. Khususnya dari lapangan yang mengandung stranded gas, dengan tetap mengedepankan teknologi ramah lingkungan,” ujar Afwan Daroni, General Manager Zona 7 Pertamina EP.
Afwan menambahkan, proyek ini terwujud berkat sinergi erat dengan berbagai pihak, mulai dari Dirjen Migas, SKK Migas, Pertamina Persero, Subholding Upstream, Pertamina EP Regional Jawa, tim Zona 7, hingga kontraktor pelaksana PT Tripatra Engineers & Constructors.
Milestone selanjutnya adalah pelaksanaan gas onstream dengan teknologi CO₂ Removal Package, yang dijadwalkan berjalan dalam beberapa minggu ke depan.
“Dengan tingkat TKDN sebesar 46,52% dan pemanfaatan tenaga kerja nasional, kami optimistis tahapan gas onstream nanti akan semakin memperkuat kontribusi Pertamina EP dalam mendukung kebutuhan energi nasional,” lanjut Afwan.