Polisi Beberkan Fakta Tawuran Maut di Cikarang, Satu Tewas Dibacok, Satu Tewas Tabrak Pohon

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuana Putra.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuana Putra. --KBEonline--
0 Komentar

KBEonline.id – Kasus tawuran maut pelajar yang terjadi di jalan pantura, Jalan Raya Urip Sumoharjo, Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi pada Rabu (24/9) malam, menewaskan dua remaja dan melukai empat lainnya. Polisi pun membeberkan perkembangan penyidikan kasus yang menghebohkan tersebut.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuana Putra, mengatakan tawuran bermula dari tantangan antar dua kelompok pelajar di media sosial. Pertemuan kemudian terjadi di lokasi kejadian sekitar pukul 19.00 WIB dan berujung bentrokan.

“Korban pertama berinisial A (15) meninggal dunia akibat luka tusuk senjata tajam di dada sebelah kiri. Korban sempat dibawa ke klinik lalu rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. Saat ini kami masih menunggu hasil otopsi dari RS Polri Kramat Jati,” ujar Agta kepada Cikarang Ekspres.

Baca Juga:Polisi Beberkan Kronologi Tawuran Pelajar di Cikarang, Empat Luka, Dua Tewas21 Tahun Mandek, DPRD Bekasi Desak Presiden Terbitkan Keppres Pembentukan PHI

Korban kedua, berinisial W (15), tewas akibat kecelakaan tunggal. “Yang bersangkutan kehilangan kendali saat berkendara dengan kecepatan tinggi dan menabrak pohon hingga meninggal di tempat. Penanganannya dilakukan Unit Laka Lantas,” jelasnya.

Selain dua korban meninggal, terdapat empat pelajar lain mengalami luka-luka akibat sabetan senjata tajam. Polisi telah menetapkan perkara ini dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.

“Saat ini kami sudah mengamankan satu anak di bawah umur (ABH) berinisial R yang diduga ikut terlibat. Dua pelaku lain masih dalam pengejaran. Barang bukti juga masih kami dalami karena kejadian baru berlangsung kemarin,” kata Agta.

Ia menambahkan, korban A sempat diserang ketika dibonceng sepeda motor. Meski sempat bertahan, korban akhirnya tak tertolong setelah dirawat di rumah sakit.

Agta mengimbau orang tua lebih ketat mengawasi anak-anaknya. “Kebanyakan tawuran diawali saling tantang di media sosial. Kami harap orang tua memeriksa keberadaan anak-anak, terutama bila masih berada di luar rumah setelah pukul 18.00,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Warga sekitar Jalan Raya Urip Sumoharjo, Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, kembali bergidik setelah tawuran pelajar terjadi pada Rabu 24 September 2025 malam.

Kawasan ini, menurut warga, ibarat “Jalur Konflik” atau “Medan Tempur” di Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi lantaran rawan konflik, penuh ketegangan, dan sulit diprediksi.

0 Komentar