KBEonline.id – Aksi tawuran antar pelajar kembali pecah di jalur pantura, Jalan Urip Sumoharjo, Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Rabu (24/9) malam. Peristiwa ini menewaskan dua pelajar dan melukai empat lainnya.
Korban tewas masing-masing A (15), siswa SMAN 1 Karangbahagia, akibat sabetan senjata tajam di dada, serta W (15), pelajar SMK Puja Bangsa, yang meninggal akibat kecelakaan tunggal usai menabrak pohon saat berkendara dengan kecepatan tinggi.
Empat pelajar lain mengalami luka serius akibat bacokan senjata tajam. Dari hasil penyelidikan, tawuran dipicu perdebatan antar dua kelompok pelajar di media sosial.
Baca Juga:21 Tahun Mandek, DPRD Bekasi Desak Presiden Terbitkan Keppres Pembentukan PHIPemkab Karawang Kucurkan Dana Rp4,89 Miliar untuk 3.018 Anak Tidak Sekolah
Berdasarkan rekaman kamera pengawas yang diterima Cikarang Ekspres, aksi tawuran terjadi sekitar pukul 20.30 WIB. Dua kelompok pelajar yang berkonvoi dengan sepeda motor terlibat bentrokan di depan sebuah bengkel. Rekaman juga memperlihatkan seorang pelajar berseragam abu-abu terjatuh saat membawa senjata tajam, kemudian dikeroyok tiga remaja lawan hingga bersimbah darah sebelum dievakuasi temannya dengan sepeda motor.
Aksi brutal tersebut sempat mengganggu arus lalu lintas yang cukup ramai, bahkan memaksa pelajar tawuran melawan arus. Kondisi ini sekaligus menunjukkan lemahnya efektivitas Sistem Keamanan Keliling (Siskamling) yang tengah digencarkan Forkopimda.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuana Putra mengungkap sebanyak empat pelaku yang terlibat dalam aksi tawuran itu telah diamankan. Diantaranya tiga orang sebagai pelaku pengeroyokan dan satu Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH)
“Total tiga orang kami sudah menetapkan pasal 170 KUHP terkait pengeroyokan kepada korban. Dan sudah kami amankan satu anak dibawah umur (ABH) dengan inisial R yang diduga ikut dalam kejadian tawuran tersebut,” kata Agta kepada Cikarang Ekspres.
Agta menyebut dalam aksi tawuran tersebut korban pertama, berinisial A (15), meninggal dunia akibat luka sabetan senjata tajam di bagian dada sebelah kiri. “Korban sempat dibawa ke klinik lalu rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. Saat ini kami masih menunggu hasil otopsi dari RS Polri Kramat Jati,” jelasnya.
Sementara korban kedua, berinisial W (15), meninggal dunia karena kecelakaan tunggal. “Dia kehilangan kendali saat berkendara dengan kecepatan tinggi, menabrak pohon, dan meninggal di tempat. Penanganannya dilakukan Unit Laka Lantas,” ujar Agta.