KFSHRC, yang didirikan lebih dari 50 tahun lalu untuk mengurangi ketergantungan pada pengobatan di luar negeri, kini menjadi dasar transformasi ini melalui berbagai pencapaian, termasuk transplantasi jantung robotik sepenuhnya pertama di dunia, terobosan terapi sel CAR-T, serta riset genomik tingkat lanjut, serta memperluas cakupannya ke bidang terapi gen dan sel, pengobatan regeneratif, dan model perawatan yang berkelanjutan.
Saat menekankan pentingnya kolaborasi internasional, Dr. Alfayyadh mengajak para pemangku kepentingan di Jepang serta mitra global untuk bergabung bersama Arab Saudi untuk bersama-sama mengembangkan riset, berbagi teknologi, dan membentuk masa depan pelayanan kesehatan terpadu.
KTT ini berperan sebagai wadah untuk menegaskan kembali kesiapan Arab Saudi untuk menyambut investasi dan kemitraan yang mempercepat inovasi yang memberi manfaat bagi umat manusia.
Baca Juga:Ironis, Jabar Terancam Darurat Sampah, Anak Buah KDM Mangkir dalam Rapat Komisi I DPRDPahlawan Devisa Indonesia, Karawang Kirim Ribuan PMI, Malaysia dan Taiwan Paling Diminati
Saat menutup pidatonya, ia mengatakan: “Masa depan pelayanan kesehatan akan ditentukan oleh integrasi, modernisasi, dan kolaborasi. Dengan mengubah konsep pelayanan kesehatan sebagai investasi, kita tidak hanya membangun sistem nasional yang tangguh, tetapi juga masyarakat global yang lebih kuat dan lebih sehat.”
Patut dicatat bahwa KFSHRC telah menduduki peringkat pertama di Timur Tengah dan Afrika Utara, serta meraih peringkat ke-15 global dalam daftar 250 Pusat Medis Akademik terbaik dunia selama dua tahun berturut-turut, dan diakui sebagai merek layanan kesehatan paling bernilai di Arab Saudi dan Timur Tengah menurut peringkat Brand Finance 2025. Selain itu, rumah sakit ini juga dinobatkan sebagai salah satu Rumah Sakit Pintar Terbaik Dunia untuk tahun 2025 oleh majalah Newsweek. ***