Olahraga sosial, dimainkan berpasangan 2 lawan 2 sehingga lebih seru dan bisa mempererat pertemanan.
Cocok untuk semua usia, baik anak muda, orang dewasa, sampai orang tua bisa ikut main.
Lifestyle baru, lapangan padel banyak dibangun di area mall dan komplek modern, bikin olahraga ini jadi gaya hidup urban.
Baca Juga:Setelah 3 Hari, Jasad Siswa SMK Karawang yang Nekat Loncat ke Irigasi Badami DitemukanSiswa Putih Abu Merapat, Karang Taruna Karawang Gelar Lomba Duta Pelajar Resmi Dibuka, Hadiah Jutaan Rupiah!
Komunitas terus berkembang, makin banyak event dan turnamen kecil yang membuat padel semakin populer.
Fakta Tentang Olahraga Padel
Olahraga Raket Modern dari Meksiko
Padel pertama kali diciptakan di Meksiko pada 1969, lalu berkembang pesat di Spanyol hingga Amerika Latin. Kini padel sudah jadi fenomena global, termasuk di Asia. Uniknya, padel menggabungkan unsur tenis dan squash, tapi dengan gaya permainan yang lebih simpel dan seru.
Ukuran Lapangan Lebih Kecil, Permainan Lebih Seru
Lapangan padel berukuran 10 × 20 meter, lebih kecil dari lapangan tenis, dan dikelilingi dinding kaca atau pagar. Permainan biasanya dimainkan ganda (2 lawan 2) sehingga terasa lebih ramai dan interaktif. Menariknya, bola yang memantul ke dinding masih bisa dimainkan, mirip dengan squash.
Raket Tanpa Senar
Peralatan padel juga berbeda dari tenis. Raket padel lebih kecil, tanpa senar, berbentuk solid dengan lubang-lubang kecil, sehingga ringan dan mudah dikontrol. Bola yang digunakan mirip bola tenis, hanya tekanannya sedikit lebih rendah.
Skor Sama dengan Tenis
Meski formatnya lebih santai, sistem skor padel tetap mengikuti aturan tenis, yaitu 15, 30, 40, game.
Mudah Dipelajari dan Jadi Gaya Hidup Baru
Padel dikenal sebagai olahraga yang mudah dipelajari, bahkan untuk pemula. Gerakannya lebih ringan dari tenis, tapi tetap membakar banyak kalori. Karena dimainkan berempat, padel juga jadi olahraga sosial yang cocok untuk gaya hidup sehat sekaligus hiburan.