Wow, Kapaheut Karinding Karawang Harumkan Indonesia di Forum Harpa Mulut Internasional Taiwan

Kapaheut Karinding Karawang
Grup musik tradisional Kapaheut Karinding asal Karawang, Jawa Barat, menorehkan prestasi di kancah dunia.
0 Komentar

KBEonline.id – Grup musik tradisional Kapaheut Karinding asal Karawang, Jawa Barat, menorehkan prestasi di kancah dunia. Mereka didapuk sebagai salah satu wakil Indonesia dalam Forum Harpa Mulut Internasional (International Lubuw Forum) yang digelar di Miaoli, Taiwan, pada 25–28 September 2025.

Indonesia sendiri hanya diwakili dua kelompok, yakni Kapaheut Karinding dari Jawa Barat dan satu grup lain dari Bali. Selain Indonesia, forum ini juga menghadirkan musisi dari Filipina, Malaysia, Vietnam, dan Australia.

“Kami menerima undangan resmi dari panitia sekitar sebulan lalu. Indonesia hanya mengirim dua perwakilan, dari Jawa Barat dan Bali,” ujar Manarulhidayat atau Arul, Kepala Suku Kapaheut Karinding, saat dihubungi Sabtu (27/9/2025). Ia berangkat bersama enam rekannya: Jamal, Robi, Sandi, Akew, Boang, dan Wa Mehong.

Baca Juga:Pertamina EP Jatibarang Field Capai Produksi Perdana dari SP Akasia Bagus Stage 1Polemik Pajak MBLB Karawang, PUSTAKA: Tuduhan Pemerasan Tak Berdasar

Sambutan Hangat di Hari Pertama

Setibanya di Taiwan, rombongan Kapaheut Karinding langsung disambut dengan jamuan makan malam bersama Walikota Miaoli. Pada kesempatan itu, mereka juga mempresentasikan profil grup sekaligus memperkenalkan seni musik tradisional Karinding kepada tamu forum.

Berbagi Ilmu Lewat Pelatihan

Di hari kedua, Kapaheut Karinding memberikan pelatihan pembuatan Karinding. Uniknya, mereka membawa sendiri bambu pilihan dari Karawang karena bahan tersebut dianggap paling ideal. Selama empat jam, 20 peserta dari berbagai negara belajar mulai dari teknik memilih bambu hingga Karinding siap dimainkan.

“Di sini kebanyakan bambunya jenis tali, jadi kami bawa langsung dari Karawang. Prosesnya kami ajarkan dari awal sampai alat itu bisa dipakai,” jelas Arul.

Agenda Budaya dan Apresiasi

Agenda hari ketiga dijadwalkan kunjungan budaya ke suku tradisional Lubuw, yang dikenal sebagai pemain harpa mulut khas Taiwan, serta kunjungan ke museum harpa mulut.

Arul menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan forum. Menurutnya, seluruh biaya perjalanan hingga akomodasi ditanggung panitia.

“Semua biaya ditanggung penyelenggara. Kami juga merasa sangat dihargai, walikota ramah sekali dan penyambutannya luar biasa,” ungkap Arul.

Partisipasi Kapaheut Karinding ini bukan hanya memperkenalkan kekayaan musik tradisional Jawa Barat, tetapi juga menegaskan bahwa Karinding mampu berdialog dengan instrumen tradisional dunia di panggung internasional.

0 Komentar