Di belakang saya ini ada para ketua DPW, kita ada 28 DPW, berikut dengan para ketua cabang dan sekretaris cabang, dan termasuk para pemegang hak kedaulatan, yaitu para muktamirin,” tutur Mardiono.
Menurut dia, 28 DPW ini merupakan 80 persen dari seluruh suara. Para pendukungnya disebut setuju untuk mempercepat proses pemilihan ketum.
“Itu hampir 80 persen, semuanya menyetujui untuk kita mengambil langkah-langkah cepat agar tidak terjadi keributan yang berkepanjangan,” ujar dia.
Baca Juga:Aktif Bantu Permasalah Sosial, Karang Taruna Cikarang Selatan Dinilai Berprestasi oleh CamatInilah Tampang Seram Pengedar Narkoba Cilamaya yang Sering Nyamar dan Gonta-ganti Nama Saat Beraksi
Muktamar partai Islam tertua di Indonesia ini memang diwarnai kericuhanm Para kader terlibat adu mulut hingga saling baku hantam.
Percikan keributan mulai terjadi ketika Mardiono selaku Plt Ketua Umum PPP berpidato untuk membuka muktamar. Ketika Mardiono berada di atas mimbar, ia diteriaki, “Perubahan, perubahan.” Kader terbelah, pendukung Mardiono balas teriak, “Lanjutkan. Lanjutkan. Lanjutkan.”
Tensi di ruangan menjadi semakin tinggi dan sulit dibendung. Akhirnya, pembawa acara meminta agar para kader melantunkan sholawat demi mendinginkan situasi.
Setelah situasi mereda, muktamar dilanjutkan dan Mardiono terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP periode 2025-2030.
kembali terjadi setelah pimpinan sidang Muktamar yang mengumumkan terpilihnya Mardiono keluar dari ruangan. Kala itu, Mardiono dengan status barunya tengah memberikan keterangan kepada wartawan.
Tapi di tengah wawancara ini, ada sejumlah kader PPP yang berjalan ke arah Mardiono. Saat mendekat, mereka berteriak, “Perubahan. Perubahan.”
Teriakan ini memancing amarah pendukung Mardiono, “Woi, ganggu woi! Woi, berhentikan itu, lagi konpers!”. Kericuhan pun pecah dan kader kedua kubu terlibat perkelahian.
Baca Juga:Pemdes Sukadami Gelar Musrenbangdes, Tampung 80 Usulan Warga Terkait Infrastruktur DesaTerobosan Religius Bupati Ade Kunang, Pegawai Pemkab Diwajibkan Ngaji dan Solat Berjamaah
Ketika sejumlah kader PPP mulai cekcok, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy atau Gus Romy, dievakuasi dari keributan itu.
Pihak pengamanan internal PPP berusaha untuk meredam kericuhan, tapi perkelahian berlanjut.
Salah satu kader PPP yang terpojok sempat menjadi sasaran bagi massa. Petugas keamanan yang berusaha melerai juga tidak lepas dari pukulan yang dilepaskan kader partai berlogo Kabah ini.
Baru saja situasi mulai mereda, cekcok kembali terjadi di tengah kader. Tiba-tiba sebuah kursi besi melayang. Keributan kembali pecah.