Gen Z Harus Tahu, Standar Kecantikan Sejati Lahir dari Keseimbangan, Simak Penjelasan Femmy Fyber

Semifinalis
15 semifinalis Femmy Fiber: Ready, Set, Slay Challenge tampil di malam final.
0 Komentar

KBEonline.id- Gen Z harus tahu, standar kecantikan sejati lahir dari keseimbangan. Simak penjelasan Femmy Fyber dari gerakan Every Body Slay berikut ini.

Standar kecantikan yang sempit sering kali membuat banyak orang tertekan untuk mengejar bentuk tubuh tertentu.

Padahal, kecantikan sejati lahir dari keseimbangan: tubuh yang sehat, pikiran yang positif, dan rasa percaya diri yang tumbuh alami.

Baca Juga:Sabar, APBD Perubahan Kabupaten Bekasi Masih Dikoreksi Provinsi Jawa BaratBegini Cara Menikung Aman Mengendarai Motor, Perjalanan Jadi Lebih Nyaman

Melalui gerakan Every Body Slay, Femmy Fyber ingin mendefinisikan ulang makna kecantikan sebagai harmoni antara kesehatan, self-love, dan ekspresi diri.

Salah satu wujudnya adalah challenge Ready, Set, Slay—sebuah ajang yang memadukan runway, bootcamp, dan workshop pengembangan diri.

Lebih dari sekadar penampilan luar, acara ini menekankan pentingnya tubuh bugar dan pencernaan sehat sebagai fondasi dari percaya diri yang autentik.

Menjadi slay bukan berarti memiliki bentuk tubuh tertentu atau “sempurna” seperti di media sosial, melainkan bagaimana setiap orang tampil percaya diri, sehat, dan autentik sesuai versi masing-masing, termasuk dari cara berjalan.

Femmy Fyber mengajak semua orang menunjukkan kepercayaan dirinya lewat unggahan gaya catwalk dari challenge Ready, Set, Slay.

Challenge yang berlangsung sejak Juni hingga Agustus 2025 di TikTok dan Instagram, sudah melalui tahap semifinal yang diadakan di Jakarta (19/09).

Di tahap ini, 15 peserta semifinalis telah berkompetisi di runway untuk memperebutkan lima posisi pemenang.

Baca Juga:Tempat Hits di Galuh Mas Ini Bikin Alis dan Bulu Matamu Makin Cetar, Gak Percaya? Coba SendiriTim Basket SMAN 2 dan SMA BPK Penabur Kembali Menjadi Juara di Honda DBL West Java Series 2025

Turut hadir di semifinal ini, Fanny Kurniati, President Director PT. Bintang Toedjoe yang menjelaskan runway semifinal ini bukan hanya soal fashion, tapi juga suara perempuan yang ingin didengar.

Kekuatan Diri dari Dalam

Mengusung tema Empowering Woman, challenge ini ingin menyeimbangkan kekuatan diri dari dalam dengan confidence sebagai fondasi untuk dipancarkan keluar (fashion, body type, slay walking).

Peserta diharapkan tidak hanya tampil menawan, tetapi juga mampu memancarkan nilai pemberdayaan perempuan dalam setiap penampilan.

Bagi Femmy Fyber, slay merupakan akronim dari: Self-love, Learning, Attitude, dan You must be confident.

“Alih-alih dari bentuk tubuh tertentu, slay dari tubuh bugar, sistem pencernaan sehat, percaya diri, dan kenyamanan dengan diri sendiri,” ujar Fanny Kurniati yang baru-baru ini juga mendapatkan predikat The Most Powerful Women Business Leaders 2025 versi majalah SWA.

0 Komentar