KBEonline.id – Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein atau yang akrab disapa Om Zein, akan meluncurkan program pelatihan pertanian bagi generasi muda yang diberi nama Petani Lembur Harepan. Program ini bertujuan mengurangi pengangguran sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.
Dalam unggahan video di akun TikTok pribadinya, @omzein_bupatiaing, Minggu (28/9/2025), Om Zein menegaskan bahwa program ini hanya ditujukan untuk anak muda yang serius ingin menekuni dunia pertanian. Proses seleksi akan dilakukan ketat melalui verifikasi dan screening.
“Jadi anak muda yang mau jadi petani seumur hidupnya, dilatih di sini, di kebun Om Zein,” ujarnya, dikutip Senin (29/9/2025).
Baca Juga:Dari Masjid ke Tanah Suci, Kisah Rodi dan Kepedulian Bupati Aep Syaepuloh yang MenginspirasiIAD Jawa Barat Gelar Pertemuan Konsultasi di Kejaksaan Negeri Karawang
Om Zein memastikan, setelah mengikuti pelatihan, peserta akan mendapatkan akses lahan, dukungan modal, serta jaminan pembeli untuk hasil panennya. Targetnya, setiap desa di Purwakarta akan memiliki petani muda binaan Lembur Harepan.
“Kalau saja setiap desa ada 100 anak muda yang menganggur mau kembali bertani, sudah ada 18.300 orang yang tadinya menganggur bisa bekerja,” jelasnya.
Langkah ini disebut penting karena angka pengangguran di Purwakarta saat ini mencapai 35 ribu orang. Dari jumlah tersebut, sektor industri hanya mampu menyerap sekitar 15 ribu tenaga kerja. Sisanya, sekitar 20 ribu orang, perlu diarahkan ke sektor pertanian dan peternakan.
Bupati juga menyoroti fenomena banyak anak muda yang meninggalkan dunia pertanian meski berasal dari keluarga petani. Menurutnya, hal itu bisa memicu krisis sumber daya manusia di sektor pangan dan mengancam keberlanjutan pertanian daerah.
“Kalau kita mau swasembada pangan ke depan, maka harus mengubah mindset anak muda Purwakarta agar kembali bertani,” tegasnya.
Melalui program Petani Lembur Harepan, Pemkab Purwakarta menargetkan tiga capaian sekaligus: menurunkan angka pengangguran, mewujudkan swasembada pangan, dan menjadikan desa-desa sebagai benteng pertahanan ekonomi daerah. (Bbs/riz)