KBEonline.id – Kasus pelecehan seksual kembali mencuat di Kabupaten Karawang. Kali ini, korbannya adalah seorang anak berinisial SSA (15) yang saat ini tengah bersekolah di sebuah pesantren, telah mendapatkan pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Karawang.
Kepala DP3A Karawang, Wiwiek Krisnawati, mengungkapkan bahwa kasus tersebut dilaporkan ke Polres Karawang pada 10 September 2025 oleh ibu korban berinisial N (50). Laporan tersebut kemudian diteruskan kepada DP3A melalui rujukan dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Karawang.
“Rujukan dari kepolisian kami terima, dan sesuai dengan tugas serta fungsi DP3A, kami langsung melakukan pendampingan awal terhadap korban. Tugas kami memastikan anak yang menjadi korban mendapatkan perlindungan dan pemulihan trauma,” ujar Wiwiek, Selasa (30/9/2025).
Saat dilakukan pendampingan pertama, korban tampak mengalami gejala trauma.
Baca Juga:DPRD Karawang Minta Pendampingan Maksimal Santri Korban Pelecehan Seksual di RengasdengklokProduksi di Purwakarta, Geely Fokus pada Kendaraan Elektrifikasi
“Anaknya bicara masih terbata-bata, wajahnya juga kosong, sehingga jelas perlu adanya pendampingan khusus,” lanjutnya.
Wiwiek menegaskan, pihaknya belum bisa memastikan sejauh mana tingkat trauma yang dialami korban. Namun, DP3A sudah menyiapkan pendampingan lanjutan, baik secara psikologis maupun sosial, agar anak dapat kembali pulih dan beraktivitas dengan normal.
Pendampingan tersebut dilakukan tidak hanya untuk pemulihan korban, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan dari potensi tekanan lingkungan.
“Keluarga juga meminta agar ada pendampingan dari kami. Itu sebabnya, kami berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk aparat desa dan pemerintah daerah,” jelas Wiwiek.
DP3A Karawang berkomitmen akan terus mendampingi korban hingga proses hukum berjalan dan pemulihan psikologisnya dapat tercapai.
“Kami ingin memastikan anak ini mendapat keadilan sekaligus perlindungan penuh. Kasus ini harus menjadi perhatian bersama agar tidak terulang lagi di Karawang,” tegas Wiwiek.(Aufa)