KBEOnline.id – Sebelumnya sudah dipastikan bahwa Ananta, game Open World RPG baru, tidak akan menghadirkan sistem gacha karakter. Player dapat memperoleh semua playable character yang tersedia di dalam game tanpa harus melakukan undian seperti di banyak game RPG modern.
Kini, lewat wawancara eksklusif di Tokyo Game Show 2025, tim developer akhirnya menjelaskan lebih detail alasan di balik keputusan tersebut.
Fokus pada Pengalaman Menjalani Kehidupan Karakter
Dalam sesi interview dengan Denfaminicogamer, Ashley Qi selaku Producer Ananta menegaskan bahwa filosofi utama game ini adalah memberikan pengalaman mendalam kepada pemain dalam menjalani kehidupan karakter.
Baca Juga:Terungkap! Ini Alasan Kenapa Bully 2 Tak Jadi Dikembangkan, Kata Mantan Kepala RockstarGratis & Bermanfaat! 15 Software Open-Source yang Harus Ada di PC Kamu
Ashley menjelaskan bahwa Ananta tidak dibuat untuk berfokus pada sistem monetisasi gacha, melainkan pada kebebasan pemain untuk merasakan variasi kehidupan dari setiap karakter yang ada.
“Game ini dibuat dengan berfokus pada pengalaman Player menjalani kehidupan seorang karakter. Dalam dunia nyata, kalian hanya bisa menjalani satu kehidupan saja, tapi di game ini, kalian bisa mencoba banyak kehidupan berbeda dari karakter-karakter yang ada,” ujar Ashley Qi.
Dengan visi tersebut, developer merasa sistem gacha akan membatasi esensi game. Maka dari itu, semua karakter dapat diperoleh secara bebas agar player bisa benar-benar menikmati narasi, rutinitas, serta dinamika hidup yang unik dari masing-masing karakter.
Setiap Karakter Punya Cerita Sendiri
Ashley Qi juga menambahkan bahwa Ananta tidak hanya akan menghadirkan karakter dengan aktivitas sehari-hari, tetapi juga kisah pribadi yang membuat mereka semakin hidup.
Nantinya, setiap karakter akan memiliki alur cerita dan pengalaman berbeda, sehingga pemain bisa mengeksplor lebih dari sekadar gameplay open world biasa.
Selain itu, developer juga membuka diri terhadap masukan komunitas mengenai karakter dan pengalaman seperti apa yang ingin dirasakan player di dalam game. Hal ini menandakan Ananta dibangun dengan pendekatan yang lebih organik dan mendengarkan feedback gamer sejak awal.
(*)